Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pasukan Jose Mourinho Tersungkur, Peluang Juara Liga Inggris Menjauh?

29 Januari 2021   12:26 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. Sumber foto: Bleacher Report Football.com

Terlalu dini untuk menentukan siapa yang keluar sebagai raja Liga Inggris pada musim kompetesi 2020/21 ini. Yang pantas mungkin bisa disebutkan beberapa tim.

Manchester City dan Liverpool adalah dua tim yang masih mempunyai kualitas yang cukup mumpuni. Manchester City sementara berada pada rel konsistensi. Liverpool sedang dihadapkan dengan situasi cedera beberapa pemain penting. Kendati demikian, Klopp tidak tutup mata untuk menemukan formula terbaik bagi timnya.

Manchester United sementara berupaya mengeluarkan performa terbaiknya. Hanya konsistensi untuk berada di jalur kemenangan yang bisa membawa MU sebagai salah satu jagoan kuat Liga Inggris. Ole Gunnar Solksjaer mulai menunjukkan itu pada beberapa pertandingan terakhir. Sayangnya, catatan gemilang itu malah tercoreng saat kalah dari tim papan bawah, Shieffield United (28/1/21).

Juga, tidak boleh memandang sebelah mata pasukan Brendan Rodgers. Leicester City kerap tampil mengesankan sekaligus mengejutkan banyak pihak. Secara konsisten Leicester menghuni posisi ke-4 klasamen sejauh ini. Mencoret Leicester City dari daftar calon juara bisa menjadi batu sandungan tersendiri.

Sementara itu, tim-tim besar lain seperti Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur masih berupaya keluar dari kemelut ketidakstabilan. Padahal, tim-tim ini memulai kompetesi Liga Inggris dengan sangat meyakinkan. Bersama bergulirnya musim kompetesi Liga Inggris 2020/21, tim-tim ini tampil tidak stabil.

Tottenham Hotspur yang dinahkodai oleh Jose Mourinho pernah berada di puncak klasemen Liga Inggris. Tak sedikit orang pun menilai bahwa posisi itu bisa menunjukkan tentang posisi Mou di Liga Inggris musim ini. Musim 2020/21 bisa menjadi musimnya Mou di Tottenham.

Akan tetapi, asa itu melempem. Tottenham berhadapan dengan beberapa hasil yang tidak konsisten. Termasuk kekalahan telak dari Liverpool (1-3) pada dinih hari tadi. Dari lima pertandingan terakhir, pasukan Mou berhasil meraih 2 kemenangan, 2 hasil seri dan 1 kali kalah.

Sebenarnya, Tottenham berada pada situasi tepat. Liverpool berada dalam situasi tak stabil. Akan tetapi, Liverpool yang malah memukul telak Mou dengan 3 gol.

Kekalahan kontra Liverpool bisa berdampak pada mentalitas. Antara mentalitas mereka menurun karena tidak bisa mengatasi tim sebesar Liverpool ataukah mentalitas menjadi naik karena peluang untuk meraih trofi Liga Inggris masih terbuka.

Sekiranya mentalitas Tottenham tidak menjadi turun karena kekalahan yang diderita. Bagaimana pun, Tottenham masih berada pada jalur terbuka untuk meraih kemenangan di Liga Inggris. Terpisah 8 angka dari Man City tidak menjadi tolok ukur bahwa Tottenham keluar dari jalur juara.

Menimbang iklim kompetesi Liga Inggris pada musim ini, Tottenham masih mempunyai kans untuk merengkuh titel. Pasalnya, Tottenham pernah berada di puncak klasemen. Chelsea, Liverpool, Everton, dan Liverpool pun pernah berada di puncak. Situasi ini membahasakan bahwa apa pun bisa terjadi di kompetesi Liga Inggris. Lebih jauh, dominasi satu atau dua klub tidak terlalu kentara.

Maka dari itu, menghapus Tottenham dari calon juara mungkin terlalu cepat. Apalagi faktor Jose Mourinho yang terbilang sudah kenyang dengan iklim Liga Inggris. Lebih jauh, musim ini adalah musim kedua bagi Mou di Tottenham.

Musim pertamanya tidaklah penuh. Dia datang sebagai pengganti Pocchetino yang dipecat oleh klub. Tentunya, butuh waktu bagi Mou untuk membangun tim agar bisa tampil solid. Musim kedua berada di Tottenham menjadi momen bagi Mou untuk mengukur dan membuktikan kekuatan timnya. Ini pun menjadi kesempatan untuk melihat seberapa ampuh titel "Special One," yang melekat dengan manajer asal Portugal ini.

Tottenham boleh saja meraih kekalahan. Namun, kekalahan ini bukanlah akhir bagi Tottenham untuk menjadi raja Liga Inggris di musim ini. Untuk itu, Tottenham perlu bangkit dari kekalahan dan berupaya mengembalikan semangat kemenangan tim.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun