Laga final di Piala Super Spanyol antara Barcelona kontra Athletic Bilbao (2-3) menyisahkan pil pahit untuk tim Catalan. Blaugrana tersungkur dengan cara yang menyakitkan. Setelah unggul hingga hampir laga berakhir, Athletic Bilbao secara mengejutkan menyamakan kedudukan di menit ke-90.
Tidak sampai di situ. Athletic seolah mengoles luka pada para pemain Barca dengan gol di perpanjang waktu. Trofi pertama pun terbang dari Camp Nou. Alih-alih ingin mengembalikan mentalitas sebagai tim juara di ranah Spanyol, pasukan Sersan Ronald Koeman malah tampil seperti tim tanpa semangat.
Kemenangan ini kian ternoda ketika kapten tim, Lionel Messi diganjar kartu merah di menit 121. Kartu merah pertama untuk sang pemain selama berseragam Blaugrana di 752 laga. Laga kontra Athletic merupakan laga ke-753 untuk sang kapten. Tidak biasa. Pasti ini menandakan sesuatu yang cukup mendalam bagi La Pulga (si kutu), julukan untuk Messi.
Ya, Messi menjadi topik hangat di awal musim ini. Pemain yang tercatat sebagai top skorer klub Barca ini mengutarakan niatnya untuk hengkang dari Camp Nou. Namun niatnya itu terbentur dengan rangkaian perjanjian di dalam kontraknya. Jadinya, sang pemain harus mengundurkan niatnya untuk pergi.
Di balik niatnya, Messi menyatakan komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi klub, walaupun dia berhadapan dengan situasi klub yang agak amburadul. Terlihat sulit untuk mengembalikan semangat untuk memberikan yang terbaik.
Awal musim ini, Messi terlihat kehilangan daya sihirnya di lapangan hijau. Tak sedikit pihak menilai bahwa situasi batin seorang Messi belum pulih dari niatnya di awal musim ini.
Di tahun baru ini, 2021, Messi sepertinya menunjukkan lagi daya sihir yang lama hilang. Empat gol yang diciptakan pada dua pertandingan terakhir di kompetesi La Liga Spanyol menunjukkan komitmen sang pemain untuk memberikan yang terbaik untuk klub. Tanda-tanda bagus untuk Ronald Koeman dan Barca.
Dalam laga semifinal kontra Real Sociedad, Messi tidak diturunkan. Cedera menjadi alasan bagi sang pemain untuk menepi. Meski demikian, Messi tetap menunjukkan komitmennya kepada tim. Dari luar lapangan, dia memberikan arahan dan meyakinkan rekan-rekan setimnya yang bermain hingga drama adu pinalti.
Ini bisa menunjukkan bahwa gelar piala Super Spanyol bisa sangat berarti spesial bagi sang pemain yang sudah mengumpulkan banyak gelar bersama Barcelona. Dispekulasikan juga sang pemain tidak diturunkan dalam partai final. Namun, kenyataan berbicara lain.
Messi menjadi salah pemain yang diturunkan dalam pertai final. Kabar baik untuk suporter Barca. Tentunya, kehadiran Messi bisa memberikan magnet yang bisa mempengaruhi penampilan tim. Juga, ini menunjukkan komitmen bagi sang kapten guna memberikan yang terbaik bagi tim.
Namun, laga final di piala Super Spanyol menjadi noda hitam bagi tim dan Messi sendiri. Tim tersingkir dengan cara yang sangat menyakitkan. Messi harus diganjar kartu merah di perpanjangan waktu. Situasi yang tidak biasa untuk pemain yang biasanya bersabar ketika diganjar kasar oleh pemain lawan.
Kartu merah a la Messi bisa menunjukkan kekecewaan yang besar dari sang pemain. Bisa saja itu merupakan luapan kekecewaan bagi timnya sendiri yang tidak bisa mengamankan keunggulan hingga akhir laga. Juga, tanda frustrasi karena dia terkunci rapat oleh pemain Athletic Bilbao.
Juga, kartu merah pertama untuk seorang pemain yang sudah makan garam dengan pelanggaran bukanlah hal yang biasa. Ini bisa menandakan situasi terdalam dari sang pemain. Boleh saja, dia tidak puas dengan timnya sendiri. Ketidakpuasan itu meluap lewat reaksi yang tidak wajar di lapangan hijau.
Kartu merah yang diperoleh Messi dalam final Piala Super Spanyol bukanlah yang pertama dalam karirnya sebagai pesepakbola. Messi pernah diganjar kartu merah selama dua kali saat berseragam tim nasional Argentina.
Namun, kartu merah untuk tim Barca barangkali memantik banyak reaksi. Pasalnya, Messi kerap menampilkan yang terbaik untuk Barca. Meski seringkali dilanggar, Messi tetap menjaga emosinya dengan baik. Barangkali ini dikarenakan situasi batin dan kedekatan dirinya dengan Barca.
Harapannya, kartu merah ini bukanlah awal dari degradasi dari penampilan sang pemain di lapangan hijau. Malahan, ini bisa menjadi pelajaran untuk Messi dan tim agar segera mengembalikan tren positif yang ditorehkan di tahun 2021 ini di kompetesi La Liga Spanyol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H