Namun, penentuan ini menjadi bisa menjadi tantangan serius bagi Prabowo. Misalnya, penentuannya sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam pembangunan lumbung singkong.
Kepercayaan ini menjadi ujian bagi Prabowo untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang politikus yang pernah menjadi calon presiden. Kalau kerjanya berhasil, hal itu bisa mendongkrak popularitasnya. Target Pilpres 2024 Â pun menjadi jalan mulus untuk dilalui.
Akan tetapi, kalau cara kerjanya gagal, hal itu bisa menjadi batu sandungan bagi Prabowo untuk masuk kontestasi berikutnya. Lawan politik bisa memanfaatkan kegagalan itu sebagai bahan untuk mendiskreditkan Prabowo.
Dengan kata lain, kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh Jokowi kepada Prabowo seolah seperti berkah dan tantangan baginya. Itu menjadi berkah bagi Prabowo karena dengan itu dia bisa  menunjukkan kemampuannya sebagai seorang politikus yang diandalkan.
Pada titik ini, orasi-orasi politik yang menarik dari Ketum Gerindra dinantikan perwujudannya dalam kenyataan. Ruang yang diberikan oleh Jokowi adalah berkah untuk menunjukkan diri.
Akan tetapai, itu menjadi tantangan serius bagi karirnya, apabila Prabowo gagal memenuhi ekspektasi. Bukan tidak mungkin, tantangan itu bisa mengeluarkan Prabowo dari lingkaran pemerintahan.
Maka dari itu, langkah seorang Prabowo dalam menjalankan tugas itu perlu berlaku cekatan. Cekatan dalam konteks bagaimana lewat tugasnya itu dia menjalankan kepercayaan dari Jokowi sebagai seorang presiden dan sekaligus menunjukkan kapasitas sebagai seorang politikus.
Pastinya, banyak pendukung yang masih berharap agar Prabowo masih berkiprah di kontestasi Pilpres mendatang. Untuk mendapatkan kursi nomor 1, Prabowo seyogianya memanfaatkan kesempatan yang dilimpahkan Jokowi di kabinet pada saat ini sembari menjalangkan itu sebagai tantangan untuk kesuksesannya sebagai politikus. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H