Performa Luis Suarez tidak lagi seperti beberapa tahun silam. Dembele kerap didera cedera. Griezmann juga belum menemukan ritme yang pas untuk menunjukkan kualitasnya di Barca. Karena ini, Messi terlihat sendirian di Barca.
Sejauh ini, Barca masih mengharapkan Messi. Akan tetapi ketika kapten tim ini terkunci oleh taktik lawan, permainan Barca menjadi mandek. Begitu pula, ketika Messi absen dari tim, permainan Barca tidak begitu tajam.
Ini berarti Messi masih menjadi bagian yang penting dari Barca. Paling kurang, Barca perlu tetap mengamankan mantan anak akademinya itu dari kejaran para raksasa Eropa lainnya. Ataupun mengamankan hati Messi dengan menciptakan iklim yang nyaman di Barca.
Pastinya, kekalahan kontra Bayern Munchen membuat Messi kecewa dan sedih. Spekulasi pun mencuat jika pemain yang meraih banyak gelar dengan Barca ini berpikir untuk hengkan ke klub lain. Kabar ini terlahir karena ketidaksenangan Messi pada situasi dan arah manajemen dalam membangun klub.
Mengamankan Messi di Camp Nou sama halnya dengan membuat pemain berkaki kidal itu untuk tetap senang. Dengan kata lain, sejauh Messi senang berada di Camp Nou, pintu keluar pun semakin tutup, begitu pun sebaliknya.
Ini adalah salah satu tugas Koeman. Tugas mengamankan Messi agar tetap berada di Camp Nou. Tugas untuk membuat Messi senang dengan taktik dan strategi dalam membangun dalam permainan tim.
Pada titik ini, Koeman sepertinya berada pada sisi dilematis sebagai pelatih Barca. Pada satu sisi, dia datang untuk membaharui tim dengan strateginya. Pembaharuan itu sendiri kerap kali membutuhkan pengorbanan. Pengorbanan itu bisa berupa meminggirkan para pemain tertentu agar taktik dan strategi tim bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Di pihak lain, Koeman juga berupaya untuk tetap mengamankan Messi di Camp Nou. Dengan ini, mau tidak mau, Koeman juga harus mengikuti arah pikiran sang kapten dalam menunjukkan taktik di lapangan.
Berada pada dua titik ini sangatlah beresiko bagi Koeman. Dia ingin membangun tim dengan leluasa dan butuh pengorbanan tertentu. Akan tetapi, dia juga ingin mengamankan Messi di tim. Mengamankan Messi juga perlu mengikuti kehendak dari pemain itu sendiri.
Mengikuti kehendak Messi bisa berarti mengesampingkan upaya untuk membaharui tim. Pada akhirnya, Koeman datang ke Barca bukan dengan ide baru, tetapi tetap bergantung pada Lionel Messi di lapangan hijau.
Namun, kalau Koeman datang ke Barca untuk membawa ide baru, dia harus berani berhadapan dengan segala konsekuensi di ruang ganti. Termasuk berani untuk keluar dari ketergantungan besar Barca pada Lionel Messi. Bahkan, perlu membangkucadangkan Messi jika memang strategi tim membutukan hal itu.