Maka dari itu, Barcelona seharusnya membutuhkan sosok pelatih yang mempunyai pengaruh. Pengaruh ini membuat para pemain harus tunduk dan segan kepadanya. Pelatih yang bisa menyatukan semua pemain.
Kekalahan kontra Bayern Munchen boleh saja seperti gunung es di lautan lepas. Hanya titik puncak dari persoalan di klub sendiri. Ibarat mengalami pandemi, Barca seolah masih mencari vaksin yang tepat untuk menyelesaikan pelbagai persoalan yang terjadi di dalam tim itu sendiri. Tujuannya, agar Barca bisa tampil sebagaimana slogannya, "Lebih Dari Sebuah Klub!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H