Beberapa pekan lalu, saya bertanya ke salah satu pasangan tentang rencana pernikahan mereka. Seharusnya mereka menikah pada bulan April lalu. Namun, situasi tidak memungkinkan.
Mereka menjawab jika kalau situasi memungkinkan, mereka akan menikah pada bulan Desember. Kira-kira lima bulan lagi.
Mereka tidak sendirian. Beberapa pasangan memilih untuk menunda pernikahan mereka. Umumnya, mereka memilih bulan Desember dan Januari.
Apabila menikah di masa pandemi, mereka harus mengikuti protokol kesehatan. Banyak hal yang ditiadakan dan hal-hal itu acap kali membuat sebuah perayaan menjadi meriah dan menarik. Â
Ya, di sini biasanya orang memilih waktu untuk menikah itu pada bulan Maret sampai Mei dan juga bulan Desember sampai Januari. Bulan-bulan ini adalah waktu untuk berlibur. Cuaca juga mendukung. Banyak orang yang mudik pulang kampung.
Saat pandemi menyerang di bulan Maret hingga saat ini, banyak yang memutuskan untuk menunda pernikahan. Targetnya, bulan Desember mendatang.
Ini pun bergantung pada perkembangan situasi. Kalau situasi sudah terkendali, bisa saja mereka melangsungkan pernikahan sebagaimana tata cara yang mereka buat.
Semakin banyak orang yang datang dan menghadiri pesta, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan dana untuk keluarga baru. Terlebih lagi, jika yang hadir adalah mereka yang mudik dari luar daerah.
Tunda menikah di masa pandemi adalah pilihan sebagian orang. Salah satu alasannya karena soal tata acara yang biasa dibuat dalam pernikahan itu. Ada yang kurang jika salah satu tata acara dihilangkan.
Gobin Dd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H