Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Frank Lampard Tidak Mengecewakan, Musim Depan Target Lebih Besar?

26 Juni 2020   10:02 Diperbarui: 26 Juni 2020   10:07 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Liverpool juara Liga Inggris." Penantian 30 tahun berakhir. Barangkali ini adalah headline yang menghiasi pelbagai media mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan.

Praktisnya, perebutan trofi Liga Inggris berakhir. Yang diperebutkan saat ini adalah posisi klasemen agar bisa meraih tiket ke Liga Champions atau Piala Eropa pada musim depan. 

Di balik kesuksesan Liverpool ini, Chelsea mempunyai peran tersendiri. Memang, tidak terlalu significant. Toh, secara matematis Liverpool sebenarnya hanya menunggu waktu untuk menjadi kampiun baru liga Inggris pada musim ini.

Peran Chelsea yakni mengalahkan Manchester City di Stamford Bridge (2-1). Kemenangan Chelsea ini melapangkan jalan trofi liga Inggris ke Anfield. Chelsea menang, Liverpool juara, dan Manchester City mesti bertakhta di peringkat ke-2.

Kemenangan Chelsea patut diapresiasi. Dalam arti, pasukan Frank Lampard ini menunjukkan mental sebagai tim yang patut diperhitungkan di Liga Inggris. Tidak saja musim ini, tetapi pada musim-musim mendatang.

Tujuh laga tersisa musim ini. Kalau Lampard ingin anak-anak asuhnya bermain di Liga Champions, setiap laga tersisa dijadikan serupa laga final. 

Pasalnya, jarak antara Chelsea yang berada di posisi 4 dengan MU di posisi 5 hanya berjarak 5 poin. Apa pun bisa terjadi. Makanya, Chelsea mesti mempertahankan standar permainan seperti menyambut M. City di Stamford Bridge.

Kehadiran Frank Lampard di Chelsea patut diapresiasi. Frank Lampard hadir di Chelsea sebagai pelatih yang minim pengalaman, tetapi makan garam dengan situasi di Chelsea. Pengalaman berseragam Chelsea selama 14 tahun (2001-14) sudah memberikan banyak pengetahuan tentang tim yang dilatihnya itu.

Menggantikan Maurizio Sarri yang dikontrak Juventus, Lampard hadir di Chelsea dengan sekelumit persoalan klub. Persoalan paling besar adalah hukuman larangan transfer pemain selama setahun. Cukup sulit untuk pelatih baru menjalankan rencananya.

Terlebih lagi, menimbang para pesaing lain di Liga Inggris, seperti Liverpool, Manchester City, Manchester United dan bahkan Arsenal mempunyai priviledge untuk mendatangkan pemain-pemain berkelas yang diinginkan. Sementara Chelsea harus bertahan dengan pemain yang ada.

Lampard tidak patah arang. Status pelatih muda yang minim pengalaman bukan halangan. Akademi klub dimanfaatkan.

Sejak bulan-bulan awal, Lampard berupaya mengtransformasi wajah klub yang pro didikan akademi. Hal ini pun seolah meninggalkan karakter klub yang kerap mencari para pemain jadi dari klub-klub lainnya. Bukan rahasia lagi, berkat kekuatan uang dari sang pemilik klub, Roman Abramovich, Chelsea acap kali mendatangkan pemain hebat dari klub lain.

Hukuman dari FIFA tidak memungkinkan Chelsea memanfaatkan kekuatan uang. Pemain yang sudah ada mesti dimanfaatkan. Di sinilah, Lampard membuat trobosan. Pemain muda asal akademi dipanggil dan dimanfaatkan.

Tidak sedikit pemain muda yang diorbitkan oleh Lampard. Sebut saja, Fikayo Tomori (22 tahun), Reece James (20 tahun), Mason Mount (21 tahun), dan Tammy Abraham (22 tahun). Penampilan para pemain muda ini topangi oleh rekrutan seperti Arrizabalaga dan Pulisic. Penampilan para pemain ini cukup menjanjikan.

Terbukti, Chelsea berhasil bertengger di peringkat 4 klasemen sementara. Selain itu, Chelsea juga masih berada di kompetesi Piala FA. Kemenangan kontra Manchester City juga menjadi wujud jika taktik Lampard tidak boleh dipandang sebelah mata.

Larangan transfer pemain bagi Chelsea seperti blessing in disguise. Para pemain muda menunjukkan taji mereka. Chelsea tidak semakin terperosok karena hukuman dari FIFA. Performa pemain muda memberi signal jika Chelsea mempunyai masa depan yang cerah di waktu yang akan datang.

Namun, pesona pemain muda ini tidak serta merta memberikan jawaban pada Chelsea. Saat Chelsea dikalahkan oleh Bayern Munchen (0-3) pada leg I di ajang liga Champions lalu (25/2/20), Frank Lampard mengakui kalah kualitas menjadi sebab dari kekalahan tersebut (BBC.co.uk 25/2/20).

Dibabat 3 gol tanpa balas seolah menjadi alarm keras bagi skuad muda Chelsea. Skuad yang dimiliki belum sepenuhnya menyaingi skuad tim lain di Eropa.

Makanya, selepas larangan transfer dicabut, Chelsea tancap gas untuk memperkuat skuad yang ada. Kali ini, Chelsea melirik talenta di Bundesliga. Dikabarkan jika Chelsea sudah mendapatkan tanda tangan Timo Werner dari RB Leipzid dan Hakim Ziyech dari Ajax. Mereka adalah pemain muda, tetapi mempunyai pengaruh besar saat bermain dalam laga besar.

Kai Havertz juga ada dalam rencana Frank Lampardi di musim mendatang. Paling tidak, kehadiran para pemain muda yang cukup sarat pengalaman ini bisa menambah kekuatan Chelsea.

Melansir berita dari Sun.co.uk (25/6/20), Kai Havertz sendiri berniat hengkang dari Bayer Leverkusen ke klub yang berpeluang bermain di Liga Champions. Sejauh ini Chelsea sementara berada di zona liga Champions. Ini bisa menjadi iming-iming bagi Havertz untuk datang ke Stamford Bridge.

Tentunya, ada yang datang dan ada yang pergi. Kabarnya, Pedro, yang direkrut dari Barcelona kemungkinan besar hengkang ke klub Seria A, AS Roma, Italia. Kehadiran pemain baru yang berposisi sama hanya akan meminggirkan Pedro ke bangku cadangan.

Selain itu, Willian. Willian sendiri menolak untuk mendatangani perpanjangan kontrak di Chelsea. Ini bisa berarti jika pemain timnas Brasil ingin pergi ke tim lainnya. Ini pun bergantung pada rencana Frank Lampard di Chelsea sendiri (the sun.co.uk 26/6/20).

Melihat pemain yang menjadi target Chelsea dan komposisi skuad saat ini, boleh jadi Chelsea akan membawa spirit a la sang pelatih. Spirit para pemain muda. Para pemain muda ini bisa dikombinasikan dengan beberapa pemain senior yang tetap bertahan di klub seperti Azpilicueta, Alonso, dan Kante.  

Menang melawan Manchester City menandakan jika Frank Lampar membawa harapan baru di Chelsea. Jika Chelsea tetap menunjukkan penampilan seperti ini plus kehadiran pemain baru, bukan tidak mungkin liga Inggris pada musim akan datang kian seru. Frank Lampard akan hadir dengan komposisi pemain muda yang lebih mentereng. 

Gobin Dd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun