Dia mengambil jurusan Filsafat, politik dan ekonomi. Setelah beberapa tahun di universitas ini, Malala pun berhasil meraih gelar di universitas Oxford. Malala juga meraih gelar di universitas Oxford setelah 8 tahun dia menghadapi penembakan atas dirinya. Â
Lewat salah satu media aplikasi media sosial, Malala menunjukkan kesuksesannya dari bangku kuliah. Dia juga menyampaikan sukacita dan terima kasih untuk pencapaian yang dialami dalam hidupnya. Perjuangan tidak sia-sia. Dia pun membuktikan jika perjuangannya bukanlah harapan semu.
Pencapaian itu mempertebal inspirasi yang telah ditorehkannya. Keberhasilannya bisa membahasakan jika advokasinya tidak berhenti di jalanan dan media lainnya. Tetapi Malala sendiri membuktikan jika seorang perempuan seperti dirinya bisa meraih pendidikan. Dengan kata lain, perjuangannya untuk pendidikan bagi kaum perempuan dibuktikannya lewat keberhasilannya di universitas Oxford.
Keberhasilan Malala di bangku pendidikan menjadi pesan bagi banyak orang, terutama anak-anak dan kaum perempuan yang masih dikungkung oleh sistem budaya tertentu. Pendidikan adalah hak setiap orang. Siapa pun kalau mempunyai niat bisa meraih pendidikan yang diharapkan. Asalkan berani keluar dari kungkungan budaya tersebut.
Malala menjadi inspirasi bagi orang. Keberhasilannya menunjukkan jika perjuangan itu mesti menyata lewat aksi nyata. Tidak sebatas kata-kata. Tentunya, keberhasilannya ini kian mengukuhkan langkah Malala memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk soal pendidikan bagi anak-anak dan kaum perempuan.
Gobin Dd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H