Kemarin saya mendengar ulasan dari radio lokal dari salah satu provinsi di mana saya tinggal di Filipina, tentang salah satu dampak dari karantina. Dampaknya pada kehilangan privasi bagi banyak keluarga yang mempunyai rumah yang kecil.
Rumah yang kecil membuka peluang pada aksi kejahatan. Bagaimana pun, privasi antara satu anggota keluarga dengan keluarga yang lain perlu dijaga. Tetapi kalau tidak, banyak orang yang buta mata tanpa relasi hanya untuk melakukan kejahatan seksual.
Apa yang disampaikan lewat radio itu membahasakan juga situasi di beberapa tempat. Dalam mana, di tengah situasi karantina, banyak orang yang mengalami kekerasan pada level rumah tangga. Situasi rumah tidak menjadi nyaman sebagaimana diharapkan.
Makanya, saat provinsi ini berencana mengembalikan status provinsi ke masa karantina ketat, banyak orang yang merasa cemas dan kuatir.
Kecemasan bukan saja soal ekonomi, tetapi situasi tidak nyaman untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama di rumah tanpa banyak aktivitas.
Tingkat kehamilan dan yang meningkat setelah dua bulan lebih hanyalah salah satu efek dari masa karantina. Banyak efek yang terjadi. Sekiranya, efek positif menjadi pengalaman dari banyak orang selama masa karantina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H