Tetapi, hal ini menjadi gempar karena perselingkuhan bukanlah realitas yang lumrah di tengah masyarakat mereka. Semenjak banyak suami bekerja di luar negeri, realitas perselingkuhan di kampung itu mencuat ke permukaan. Jadinya, orang mulai beranggapan jika relasi jarak jauh bisa menjadi penyebab perselingkuhan.
Pada satu sisi, barangkali kita gampang menilai LDR sebagai penyebab utama. Tetapi jika ditelusuri lebih jauh, LDR bisa saja berada di level permukaan dari sebab sebuah persoalan. Boleh jadi, ada sebab yang tak terlihat tetapi diselubungi oleh LDR.
Hal ini bisa dibandingkan dengan fenomena perselingkuhan dari pasangan serumah. Bukan karena LDR, tetapi orang tidak setia pada komitmen.
Persoalan perselingkuhan ini rumit. Tiap soal mempunyai sebab tersendiri. LDR bisa menjadi salah satu sebab. Atau juga, LDR hanya melanggengkan sebab-sebab tersembunyi dari sebuah relasi.
Karenanya, pada satu sisi LDR, hanya menjadi salah satu sebab. Bukan satu-satunya sebab, apalagi sebab utama dari ketidaksetiaan pada komitmen dalam berelasi sebagai suami-istri.
Pada sisi lain, LDR bisa melanggengkan perselingkuhan. Ada sebab-sebab lain yang sudah merenggangkan sebuah relasi. Sebab itu mengarahkan seseorang pada ketidaksetiaan hingga berujung pada relasi dengan pihak lain. Apalagi jika situasi ini dibarengi dengan LDR.
Menjaga komitmen dari sebuah relasi itu bukan sekadar mengontrol diri. Tetapi itu butuh komunikasi yang intens antara kedua belah pihak.
Perkembangan media saat ini memungkinkan relasi itu terbangun. Manfaatkan media itu sebagai alat untuk menjaga relasi antara satu sama lain. Bisa setiap hari saling berkontak dan berinteraksi.
Faktor komunikasi sangatlah penting dari sebuah relasi. Komunikasi jarang terjadi bisa membuka pintu bagi suara-suara dari orang lain.
Tetapi kalau komunikasi kerap kali terjadi, tiap pihak merasa diperhatikan dan dipedulikan. Itu pun bisa menjadi palang pintu agar tidak berpaling muka pada perhatian orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H