Menurut, Arnold kulkas itu menjadi penyumbang terbesar dari biaya listrik sebulan. Bahkan biayanya meningkat dua kali lipat dari biaya sewaktu mereka belum mempunyai kulkas.
Jawaban dari Arnold, seorang ayah dari tiga anak ini cukup menarik. Menurutnya, walaupun biaya listrik meningkat, bukan dia lagi yang membayar biaya listrik. Itu sudah menjadi tanggung jawab anak-anak mereka yang sudah bekerja.Â
Lanjutnya lagi, kulkas itu pun ada karena inisiatif ketiga anak mereka. Kebetulan ketiga anak mereka sudah bekerja dan masih tinggal serumah dengan mereka.
Jawaban ini membahasakan hasil perjuangan Arnold sebagai orangtua. Hasil perjuangan itu menyata lewat kesediaan anak-anak yang mulai menggantikan peran orangtua.
Dalam budaya Manggarai, ada tanggung jawab adat yang mesti dipenuhi oleh pihak tertentu, terlebih khusus tuntutan dari pihak ibu.Â
Setiap kali ada permintaan dari keluarga ibu saya, orangtua saya kerap berupaya untuk memenuhinya. Suka atau tidak, ini adalah tuntutan adat yang sudah tergaris dari generasi ke generasi.
Tuntutan adat ini mesti menjadi tanggung jawab pihak-pihak tertentu dalam sebuah komunitas keluarga. Tanggung jawab adat ini ditentukan dalam jumlah uang. Jumlah uangnya bergantung pada kesepakatan yang diatur dalam upacara adat tertentu.
Persoalannya, saat orangtua tidak mempunyai penopang ekonomi lain. Hanya berharap pada gaji bulanan. Tuntutan ini kian berat saat tuntutan itu datang bersamaan dengan situasi orangtua harus membiayai uang sekolah.
Menghindari tuntutan adat berarti memisahkan diri dari komunitas. Sementara itu, mengabaikan biaya pendidikan berarti tidak bertanggung jawab pada pendidikan anak.
Memang, tuntutan adat ini tidak tercatat dalam jadwal tertentu. Tetapi kadang kala tuntutan adat ini terjadi selama belasan kali dalam setahun. Tidak jarang terjadi, hal itu terjadi tiga-empat kali sebulan.