Memberikan nasihat membutuhkan kemampuan untuk mengenal konteks yang dihadapi oleh anak. Tidak sedikit orangtua yang merasa kecewa saat nasihat mereka tidak ditanggapi. Ini terjadi karena anak sulit menerjemahkan nasihat itu di dalam kehidupan hariannya.
Malah, anak bisa berpikir kalau pengalaman masa lalu orangtua hanyalah serupa dengan cerita fiktif. Sulit dipahami bila dibandingkan dengan konteks hidup mereka.
Memberikan nasihat bukan berarti memaksa pengalaman masa lalu menjadi pengalaman anak-anak. Nasihat yang bertolak dari pengalaman masa lalu itu bukanlah standar utama untuk menuntun jalan hidup anak dan mengukur keberhasilan pendidikan mereka.
Sebaliknya, orangtua bisa memanfaatkan pengalaman masa lalu sebagai bahan tambahan. Itu pun mesti sesuai dengan konteks anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H