Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Impor Obat Herbal Covid-19 dari Madagaskar, WHO Ingatkan Risikonya

4 Mei 2020   10:35 Diperbarui: 4 Mei 2020   10:37 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Tanzania, John Magufuli sudah mengirimkan pesawat ke Madagaskar untuk mengambil obat herbal tersebut. (BBC News.com 3/4/2020).

Badan Kesehatan dunia (WHO) mengingatkan kalau obat herbal itu tidak mempunyai bukti medis sebagai penyembuh Covid-19. Jadi, hal ini bisa membuka peluang pada praktik yang salah. Ujung-ujungnya, nyawa manusia bisa menjadi taruhan serius.

Langkah Presiden Tanzania ini tidak sendiri. Presiden Brazzaville-Kongo juga berjanji untuk mengimpor minuman ini dari Madagaskar. Bahkan minuman herbal ini sudah dibungkus untuk diekspor ke beberapa negara di Afrika.

Tentang Presiden Tanzania, dia menjadi salah satu pemimpin yang tidak luput dari media atas reaksinya pada pandemi Covid-19. Salah satunya, dia tetap mengijinkan masyarakat untuk beribadah di tempat publik, saat banyak negara Afrika lainnya yang melakukan lockdown.

Menurutnya, virus Corona merupakan demon. Karenanya, dia meminta untuk membuka tempat ibadah. Karena dia percaya ada Tuhan yang merupakan penyembuh yang benar untuk melawan virus Corona atau demon (Quartz 2//5/2020).

Keterlambatan Tanzania bersikap pada virus Corona bisa berdampak pada masalah serius. Hal itu ditunjukkan lewat kematian para pejabat di negara itu. Tiga orang pejabat, menteri Keadilan dan dua anggota DPR negara itu meninggal dalam waktu sepekan. Sebab kematian ketiga pejabat publik ini berkaitan erat dengan Covid-19.

Sejauh ini, negara Tanzania menemukan 480 kasus. Melihat kasus ini, presiden Tanzania malah mengatakan kalau jumlah itu berlebihan. Secara tidak langsung, presiden Tanzania ini meragukan penelitian dari laboratorium nasional.

Presiden Tanzania memang tidak lepas dari kontroversi di masa pandemi. Dia sempat mengatakan kalau Pepaya dan kambing bisa positif Corona. Hal itu didasarkan pada penelititan yang bersifat rahasia yang dilakukan oleh timnya.

Entah apa yang merasuki Presiden Tanzania hingga penanganan virus Corona berada di luar jalur dari penanganan yang diterapkan oleh para pemimpin lainnya. Ini bisa menunjukkan kualitas seorang pemimpin ataukah ketidakberdayaan seorang pemimpin di hadapan krisis.

Makanya, kita bersyukur dengan adanya para pemimpin yang selalu peduli dan berupaya dengan cara yang tepat untuk mengeluarkan kita dari krisis ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun