Intensitas interaksi yang tinggi di medsos ini bisa dilihat lewat pesan yang masuk. Sehari bisa lebih dari ratusan pesan yang masuk di satu grup. Kalau ada empat sampai lima grup, bisa ada 500 pesan yang masuk.
Saya sendiri merasa malas untuk mengecek semua pesan yang masuk. Padahal, sebelumnya jarang sekali pesan masuk. Sepi dari keterlibatan anggota grup. Biasanya, saya membukanya atau menandai pesan sudah terbaca.
Salah satu alasan, anggota grup tidak mempunyai kesibukan di masa karantina. Mungkin juga memiliki kesibukan di rumah, tetapi kejenuhan juga tidak bisa dihindari. Guna melawan situasi jenuh itu, media sosial menjadi tempat penghiburan diri.
Media sosial menjadi salah satu hiburan dan medium untuk mengekspresikan diri di tengah masa karantina. Selain itu, media sosial juga menjadi tempat menjalin relasi dengan orang lain. Walau di dunia nyata kita terikat oleh himbauan untuk membangun dan menjaga physical distancing, namun lewat medsos, physical distancing tidak berlaku.
Malah secara umum, medsos malah menguatkan ikatan dan relasi sosial antara satu sama lain. Walau ikatan itu sendiri belum tentu mendalam seperti yang terjadi dunia nyata.
Tidak hanya itu, lewat relasi yang terbangun di medsos, banyak pengalaman yang disampaikan. Apalagi kalau komposisi anggota medsos terdiri dari orang-orang yang berasal dari daerah dan latar belakang yang berbeda.
Informasi, berita dan pandangan tertentu cepat menyebar. Bahkan kalau ada berita hoaks, salah satu anggota atau beberapa anggota bisa mengoreksi kebenaran berita tersebut.
Untuk saat ini, keramaian di medsos membantu dalam relasi dan membagi informasi terkini tentang Covid-19. Mungkin hanya untuk sementara waktu.
Saat sebagian besar dari anggota grup kembali pada rutinitas harian, keramaian itu bisa kembali menurun. Kecuali, kalau ada berita yang berkaitan dengan salah satu anggota grup atau berita panas tentang situasi dan tempat tertentu.
Di luar rumah kita, situasi mungkin saja sepi. Tetapi di medsos, situasi begitu ramai. Tidak terikat aturan physical distancing.
Hal yang terpenting adalah keramaian itu dibumbui oleh percakapan yang positif, postingan yang menambah pengetahuan tentang Covid-19 dan selalu menghindari berita-berita hoaks.