Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Lockdown, Antara Menjadi Berkat Ataukah Menjadi Sebab Persoalan di Keluarga

29 Maret 2020   06:06 Diperbarui: 29 Maret 2020   08:23 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, di provinsi Hubei, China, tempat bermula kasus Covid-19. Menurut Wan Fei, pensiunan polisi menilai peningkatan kasus kekerasan selama masa isolasi. 

Tahun lalu 47 kasus kekerasan dan tahun 2020 ini sudah meningkat menjadi 162. Menurutnya, 90% dari kasus ini berhubungan dengan situasi lockdown karena Covid-19.

Sementara itu di Brasil, menurut Adrina Mello, hakim yang menekuni bidang kekerasan rumah tangga mengatakan kalau ada peningkatan 40 -- 50 persen kekerasan yang terjadi pada level rumah tangga.

Di Spanyol, salah satu negara yang sangat berdampak virus Corona juga mengalami nasib serupa. Salah satu kasus tragis terjadi pada tanggal 19 Maret. Seorang suami nekad menghabisi istrinya di depan anak-anak mereka di Valencia.

Berhadapan dengan pelbagai situasi kekerasan yang terjadi di rumah tangga, pelbagai pihak coba mencari solusi. Di Roma, Italia, aktivis anti kekerasan membuka media sosial dan telepon guna menerima laporan dari korban kekerasan supaya bisa ditindaklanjuti sesegera mungkin.
 
Sementara di Spanyol, pemerintah tidak akan menghukum seorang perempuan keluar dari rumah selama masa lockdown atau isolasi hanya karena dia melaporkan kekerasan yang dialaminya.

Situasi lockdown dan isolasi memang tidak mudah. Banyak pihak yang melihat kalau situasi ini memberikan tantangan tersendiri bagi kaum perempuan dan anak-anak. Mereka rentan pada kekerasan.

Latar belakanga kekerasan itu berbeda-beda. Kekerasan itu bisa terjadi karena persoalan ekonomi, sosial dan relasi antara satu sama lain. Peluapannya adalah kepada patner dan anak-anak yang terlihat lemah.

Pada situasi seperti ini, konsekuensi lockdown dan isolasi tidak terbatas pada level ekonomi semata. Persoalan pada level rumah tangga bisa saja terjadi.

Hemat saya, persoalan kekerasan bisa terjadi pada keluarga yang mempunyai rekam jejak yang tidak baik. Ada persoalan lama yang dipendam atau di atas tetapi tidak diselesaikan secara total. Persoalan itu terkontrol karena setiap pihak mempunyai kesibukan dan rutinitas di luar rumah. Paling-paling di rumah hanya bertemu sementara waktu.  

Kesibukan dan rutinitas itu berhenti karena situasi. Tinggal di rumah tanpa rutinitas menjadi pilihan yang tidak bisa ditolak. Pada situasi seperti ini bisa menghadirkan kembali persoalan masa lalu. 

Terlebih lagi tinggal di rumah itu tidak dibarengi dengan kenyamanan secara ekonomi/keuangan dan sosial/relasi antara satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun