Sementara di wilayah saya, Flores, fasilitas masih minim. Contohnya, di kabupaten saya hanya ada dua rumah sakit, rumah sakit pemerintah dan swasta.
Kedua rumah sakit ini pun bukan menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan pasien Covid-19. Salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan berada di kabupaten tetangga. Dari pusat kabupaten saya ke kabupaten tetangga ini perjalanan dengan kendaraan roda empat bisa ditempuh selama 3-4 jam.
Kedua, andaikata positif Covid-19 (hanya pengandaian pribadi), entah sudah berapa lama pasien ini menderita penyakit itu. Kalau dia menderita dalam jangka waktu lama, tentunya, secara tidak langsung keluarga dan teman dari pasien ini bisa mendapat dampak. Prosedur selanjutnya mereka juga harus dikarantina atau bahkan dites secara komprehensif. Semoga tidak positif!
Saya kira pemerintah kerap mengarahkan masyarakat tentang Covid-19. Salah satu arahan adalah melakukan karantina, terutama bagi orang-orang yang tiba dari perjalanan jauh dan mempunyai tanda-tanda seperti Covid-19. Â Walau bukan positif Covid-19, paling tidak orang yang mempunyai simpton-simpton seperti Covid-19 bisa mempunyai langkah antisipasi secara dini.
Keberadaan PDP di kota kami memberikan banyak reaksi. Di beberapa grup chat WA yang saya ikuti bertaburan diskusi tentang pasien yang dikategorikan PDP itu. Sebagian besar berharap semoga pasien tidak positif Covid-19. Saya pun berharap demikian.
Dalam rasa tidak pasti, saya berharap kalau pasien itu hanya menderita penyakit lain. Bukan Covid-19. Harapan ini dilatari oleh keadaan wilayah kami. Menimbang ketersediaan fasilitas, saya agak sangsi kalau wilayah kami bisa melakukan perlawanan terhadap Covid-19.
Sejauh ini, pemerintah hanya membenarkan tentang kematian PDP tersebut. Meski demikian, pemerintah belum bisa memberikan pernyataan kalau yang bersangkutan itu dinyatakan positif ataukah negatif Covid-19. Masih perlu penelusuran dan uji coba lebih jauh agar membuktikan Covid-19. Sekali lagi, semoga bukan Covid-19.
Di balik rasa yang tidak jelas, mungkin keberadaan PDP menjadi awasan yang cukup serius bagi siapa saja. Awasan bukan untuk menimbulkan kepanikan, tetapi kewaspadaan.
Seruan tinggal di rumah mesti diperhatikan secara serius. Menjaga jarak mesti dipatuhi. Keramaihan dan kerumunan mesti dihentikan untuk sementara waktu.
Semuanya itu demi kebaikan bersama dan bukan untuk kepentingan satu atau golongan tertentu. Mengikuti arahan pemerintah dalam melawan Covid-19 merupakan upaya untuk melindungi diri sendiri, keluarga, tetangga, teman dan siapa saja yang kita jumpai.
Salam.