Dari 35 perusahan dan lembaga akademik itu, ada empat lembaga yang sudah mencoba vaksin temuan mereka pada hewan. Hasil vaksin pertama diproduksi biotech fir Moderna di Boston. Vaksin ini pun diujicoba pada tubuh manusia sambil melihat perkembangan lebih lanjut dari uji coba tersebut. Â
China ikut mengambil andil dalam studi tentang pengembangan vaksin untuk Covid-19. China memberikan data di awal bulan Januari dan mengijinkan para kelompok peneliti untuk melihat perkembangan virus dan melihat bagaimana virus itu masuk tubuh manusia dan membuat orang itu sakit.
Pihak Moderna sendiri menyatakan kalau pekerjaan ini sudah di mulai pada bulan Januari saat para ilmuwan China menayangkan keberadaan perkembangan virus Corona di internet. Dari hasil monitor pihak ilmuwan China, pihak peneliti Mordena mulai melakukan penelitian untuk mencari vaksin untuk Covid-19.
Selain itu, penelitian tentang vaksin ini memungkinkan karena mereka menghubungkan dengan virus yang berhubungan dengan virus Corona, seperti SARS dan MERS.
Vaksin menjadi harapan bagi umat manusia untuk saat ini. Pada prinsipnya vaksin itu akan menguatkan sistem kekuatan tubuh manusia.
Untuk menciptakan sebuah vaksin, setiap negara dan lembaga penelitian sudah berusaha dengan keras. Seperti yang dinyatakan dalam The New York Times (16/3/2020), walaupun vaksin ini disetujui dan dinyatakan aman, vaksin itu tidak akan tersedia dalam jangka setahun. Masih banyak prosedur yang mesti dilalui agar vaksin itu layak beredar di tengah masyarakat.
Vaksin adalah alternatif utama agar persoalan Covid-19 segera berlalu. Banyak orang yang menderita karena virus ini. Semoga saja para ilmuwan dan peneliti bisa segar menghasilkan vaksin yang sungguh-sungguh bisa melawan Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H