Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasil Tes Kesehatan Covid-19 dari Presiden Filipina dan Pelajaran untuk Para Pemimpin

15 Maret 2020   09:41 Diperbarui: 15 Maret 2020   09:48 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk para pemimpin. Para pemimpin tidak berbicara tentang virus Corona, tetapi mereka juga seyogianya melakukan pengecekan kesehatan.

Apa jadinya kalau pemimpin menjadi orang pertama yang dinyatakan menderita Covid-19. Tanpa melihat sebab bagaimana penyakit itu masuk kepada seorang pemimpin, hal itu bisa menjelaskan tentang banyak hal.

Hal itu membahasakan tentang sistem yang tidak ketat dalam melindungi para pemimpin dari Covid-19. Kalau para pemimpin sudah gampang dijangkiti oleh virus tersebut, apalagi masyarakat yang jauh dari fasilitas memadai.

Selain itu, pengecekan kepada para pejabat publik merupakan langkah untuk memastikan kalau kita dipimpin oleh orang yang sehat. Sangat sulit dijelaskan dan bahkan diterima kalau kita dipimpin oleh orang yang sudah terjangkit Covid-19.

Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Virus Corona. Inilah berita utama yang menghiasi media sejak tadi malam.

Seperti yang dilansir dalam tribunnews.com (14/3/2020), Menteri Perhubungan menjadi pasien dengan kasus nomor 76. Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistyo dalam sebuah konfrensi pers.

Terjangkitnya salah satu anggota kabinet bisa membahasakan kalau Indonesia dalam keadaan darurat virus Corona. Entah bagaimana virus itu menjangkiti Menteri Perhubungan, tetapi yang jelas itu bisa menimbulkan kecemasan dan keraguan di dalam diri masyarakat.

Pasalnya, salah satu pemimpin sudah terjangkit. Pemimpin yang mesti memberikan arahan dan melindungi. Selain itu, mereka seharusnya dilindungi dengan baik di hadapan wabah seperti ini. Tetapi pada faktanya mereka menderita hal tersebut.

Memang pada dasarnya, virus apa pun tidak mengenal status dan latar belakang. Tetapi perlindungan dan antisipasi bisa dilakukan dengan menguatkan sistem yang ketat. Apalagi hal itu bersentuhan dengan pejabat publik. Tentunya, di hadapan virus Corona, mereka mesti mendapat perlindungan khusus.  

Pada situasi seperti ini, salah satu antisipasi dan solusi adalah melakukan pengecekan kepada semua pemimpin. Virus Corona tidak mengenal status dan latar belakang.

Pengecekan kesehatan dari para pemimpin bisa memberikan kekuatan kepada masyarakat. Saat pemimpin mereka dalam kondisi sehat, masyarakat mempunyai sandaran dan harapan. Tetapi saat para pemimpin merasa tidak sehat, masyarakat juga merasa cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun