Di tengah situasi bencana, para pemimpin seyogianya menjadi yang terdepan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan tersebut. Mereka bisa melakukan konfrensi pers dan menjelaskan persoalan tersebut.
Mereka bisa terjun langsung ke medan bencana guna memberi kekuatan kepada yang menderita. Mereka juga bisa menjadi model dalam menghadapi bencana tersebut.
Wabah penyakit Covid-19 merupakan salah satu bencana kemanusiaan. Banyak tempat dan negara yang menderita karena ancaman virus ini. Virus Corona juga tidak mengenal status dan latar belakang masyarakat.
Langkah Presiden Filipina, Duterte dalam melakukan pengecekan kesehatan patut diapresiasi. Sebagai pemimpin rakyat Filipina, Presiden Duterte menjadi orang terdepan dan sukarela melakukan test kesehatan. Test kesehatan ini bertujuan untuk memastikan apakah beliau terjangkit Covid-19 ataukah tidak.
Ada pun test kesehatan itu dibuat pada hari Kamis, 12 Maret 2020. Check kesehatan itu dibuat sebelum Presiden Duterte menyatakan kalau ibukota negara Fiipina dalam situasi karantina kota. Karantina kota ini menyebabkan beberapa aktivitas publik dihentikan dalam waktu hampir sebulan. Tujuannya untuk membatasi penyebaran virus Corona. Â
Dari hasil pengecekan itu, Presiden Duterte dinyatakan negatif dari virus Corona. Proses test ini bisa menunjukkan posisi seorang pemimpin di tengah bencana wabah virus Corona.
Pemimpin menjadi model bagi rakyat untuk tidak cemas dan takut di hadapan bencana seperti wabah virus Corona. Test kesehatan ini memberikan harapan kepada masyarakat. Dengan demikian, test kesehatan itu sangat berharga guna memastikan seorang pemimpin bebas dari Covid-19.
Selain itu, test kesehatan ini juga memberikan kepercayaan kepada rakyat kalau pemimpin mereka dalam keadaan sehat.
Juru bicara kepresidenan Filipina dalam sebuah konfrensi pers, Salvador Panelo mengatakan bahwa hasil test memastikan kalau sebagai pemimpin tertinggi negara, presiden Duterte mempunyai kapasitas untuk melayani dan melindungi rakyat dari persoalan yang sedang terjadi (abs-cbn.com 13/2/2020).
Hal ini juga diamini oleh salah satu Senator Filipin, Bong Go. Menurutnya, dia dan presiden Duterte melakukan test kesehatan bukan karena mereka mempunyai gejala Covid-19. Tetapi mereka melakukan itu guna memastikan agar mereka dalam keadaan fit dan sehat untuk bertemu dengan masyarakat dan menjalankan tugas mereka (rappler.com 12/3/2020)
Langkah yang diambil oleh Presiden Duterte dan beberapa pejabat di Filipina sangatlah tepat. Dia memastikan kalau dirinya sehat dan mampu untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang presiden.
Hal ini bisa menjadi pelajaran untuk para pemimpin. Para pemimpin tidak berbicara tentang virus Corona, tetapi mereka juga seyogianya melakukan pengecekan kesehatan.
Apa jadinya kalau pemimpin menjadi orang pertama yang dinyatakan menderita Covid-19. Tanpa melihat sebab bagaimana penyakit itu masuk kepada seorang pemimpin, hal itu bisa menjelaskan tentang banyak hal.
Hal itu membahasakan tentang sistem yang tidak ketat dalam melindungi para pemimpin dari Covid-19. Kalau para pemimpin sudah gampang dijangkiti oleh virus tersebut, apalagi masyarakat yang jauh dari fasilitas memadai.
Selain itu, pengecekan kepada para pejabat publik merupakan langkah untuk memastikan kalau kita dipimpin oleh orang yang sehat. Sangat sulit dijelaskan dan bahkan diterima kalau kita dipimpin oleh orang yang sudah terjangkit Covid-19.
Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Virus Corona. Inilah berita utama yang menghiasi media sejak tadi malam.
Seperti yang dilansir dalam tribunnews.com (14/3/2020), Menteri Perhubungan menjadi pasien dengan kasus nomor 76. Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistyo dalam sebuah konfrensi pers.
Terjangkitnya salah satu anggota kabinet bisa membahasakan kalau Indonesia dalam keadaan darurat virus Corona. Entah bagaimana virus itu menjangkiti Menteri Perhubungan, tetapi yang jelas itu bisa menimbulkan kecemasan dan keraguan di dalam diri masyarakat.
Pasalnya, salah satu pemimpin sudah terjangkit. Pemimpin yang mesti memberikan arahan dan melindungi. Selain itu, mereka seharusnya dilindungi dengan baik di hadapan wabah seperti ini. Tetapi pada faktanya mereka menderita hal tersebut.
Memang pada dasarnya, virus apa pun tidak mengenal status dan latar belakang. Tetapi perlindungan dan antisipasi bisa dilakukan dengan menguatkan sistem yang ketat. Apalagi hal itu bersentuhan dengan pejabat publik. Tentunya, di hadapan virus Corona, mereka mesti mendapat perlindungan khusus. Â
Pada situasi seperti ini, salah satu antisipasi dan solusi adalah melakukan pengecekan kepada semua pemimpin. Virus Corona tidak mengenal status dan latar belakang.
Pengecekan kesehatan dari para pemimpin bisa memberikan kekuatan kepada masyarakat. Saat pemimpin mereka dalam kondisi sehat, masyarakat mempunyai sandaran dan harapan. Tetapi saat para pemimpin merasa tidak sehat, masyarakat juga merasa cemas.
Langkah yang dilakukan oleh Presiden Filipina, Duterte bertujuan untuk memastikan kepada masyarakat tentang kesehatannya. Dengan itu, masyarakat juga merasa nyaman karena dipimpin oleh seorang yang negatif dari virus Corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H