Sejauh ini, De Gea masih dipercayakan. Bukan tidak mungkin, kepercayaan itu bisa luntur kalau De Gea terus melakukan kesalahan di depan mistar gawang.
Selepas laga kontra Everton, sang manajer, Solksjaer tetap memberi dukungan kepada kiper terbaiknya itu. Menurut Solksjaer, De Gea tetaplah kiper terbaik di dunia (dailymail.co.uk 1/3/2020).
Sebenarnya MU mempunyai salah satu kiper masa depan. Adalah Dean Henderson yang bermain dengan Sheffield United.
Bersama Sheffield United, Dean Henderson menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu kiper masa depan di Liga Inggris. Dean Henderson akan kembali ke MU pada musim depan (givemesport.com 1/3/2020).
Kedatangan dan kehadiran Henderson bisa menjadi tantangan dan ancaman serius bagi De Gea. Mau tidak mau, De Gea mesti memperbaiki performanya dan menghindari diri dari melakukan kesalahan yang tidak perlu. Kalau tidak, Henderson bisa menggeser posisinya dari kiper utama MU.
Mungkin kehadiran kiper berkualitas dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas seorang De Gea. Dengan adanya saingan, De Gea secara tidak langsung akan berusaha untuk menunjukkan kualitas terbaiknya.
Kegemilangan Bruno Fernandes menyelamatkan David De Gea. Mungkin De Gea juga mesti berterima kasih atas kontroversi VAR yang menganulir gol Everton di menit-menit akhir.
Kalau saja, Fernandes dan gol Everton tidak dianulir, De Gea bisa menjadi bulan-bulanan fans Manchester United. Populiritasnya bisa anjlok turun.
Hasil imbang yang dipetik oleh MU gagal merapatkan diri ke Chelsea di posisi ke-4. Kalau saja, MU mencuri poin penuh, jarak MU dan Chelsea terpangkas menjadi 1 poin.
Meski demikian, MU masih kokoh berada di peringakt ke-5. Hanya beda 3 poin dari Chelsea yang berada di peringkat ke-4. Posisi MU bisa tersingkir kalau saja Sheff United memenangkan satu laga tersisa mereka. Sheef United berada di posisi ke-8 dengan mengumpulkan 40 poin dan beda 2 poin dari MU di posisi ke-5.
Laga-laga tersisa di Premier League mesti menjadi momentum untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions.