Sesekali sebuah pasangan bisa mengunjungi bapa dan mama saksi untuk bertukar pikiran. Atau juga, bapa dan mama saksi yang berkunjung sembari berbicara laiknya sebuah keluarga. Â
Idealnya, keberadaan bapa dan mama saksi menjadi "orangtua kedua" bagi pasangan yang menikah. Sebagai orangtua kedua mereka ikut berperan dalam kehidupan dari pasangan yang menikah.
Karenanya selalu diharapkan kalau pasangan yang menikah selalu berkonsultasi dan berdiskusi dengan bapa dan mama saksi, terlebih saat ada persoalan. Peran bapa dan mama saksi bisa menjadi perantara yang penting saat terjadinya persoalan.
Ya, bapa dan mama saksi memainkan peran penting dalam sebuah perkawinan saat terjadi sebuah persoalan. Dua alasan yang saya jumpai dari pentinganya keberadaan bapa dan mama saksi sebagai tempat curhat bila pasangan berjumpa dengan persoalan.
Alasan pertama, yakni bapa dan mama saksi merupakan pihak netral saat pasangan atau suami dan istri mempunyai persoalan di dalam hidup perkawinan. Posisi netral terjadi karena bapa dan mama saksi tidak terikat pada kedua belah pihak.
Beda saat pasangan pergi ke orangtua kandung mereka. Kecenderungan yang terjadi adalah orangtua kandung bisa saja memihak anaknya sendiri dan mengesampingkan anak mantu.
Bagaimana pun juga, relasi orangtua dan anak kandung sangat sulit untuk dilepaspisahkan walaupun sudah menikah dengan orang lain. Apalagi kalau terjadi persoalan, lumrah sekali perasaan orangtua cenderung memihak pada darah daging sendiri.
Pada situasi seperti inilah, peran bapa dan mama saksi pernikahan menjadi penting. Mereka menjadi jembatan antara suami dan istri yang menghadapi persoalan. Penyelesaian dan pencarian solusi pun tidak terikat kepentingan pada kepentingan hubungan darah pada kedua belah pihak.
Kepentingan yang ada pada bapa mama saksi adalah kepentingan moral untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
Alasan kedua adalah cara hidup bapa dan mama saksi bisa menjadi referensi untuk memecahkan persoalan yang terjadi. Bapa dan mama saksi dipilih karena alasan cara hidup mereka. Mereka dinilai mempunyai hidup moral yang baik dan dibarengi dengan kesuksesan mereka dalam membina hidup perkawinan dan kehidupan keluarga mereka.
Bertolak dari pengalaman- pengalaman itu, Bapa dan mama saksi bisa menuntun pasangan yang bermasalah pada solusi. Mereka juga bisa menjadi tempat curhat yang tepat saat ada masalah dalam sebuah perkawinan.