Pada salah satu sisi, ada pembiaran dari orangtua pada anak-anak untuk mempunyai pacar (boyfriend atau girlfriend). Bahkan mereka dibiarkan untuk menginap di rumah pacar tanpa berpikir dampak lanjut dari hal itu.
Selain itu, salah satu sebab lain adalah persoalan di dalam keluarga. Broken family. Broken family ini nampak saat orangtua bercerai dan memutuskan untuk tinggal terpisah.
Anak-anak dari broken family merasa tersakiti. Orangtua yang seharusnya menjadi panutan malah tidak memberikan sisi positif untuk mereka.
Menurut guru bimbingan konseling ini, pengaruh perceraian orangtua menjadi salah satu penyebab besar bagi persoalan pre-marital sex.
Perceraian ini menyebabkan terkikisnya kepercayaan di dalam diri anak-anak. Mereka tidak melihat figur lain yang bisa menjadi penopang dan teladan. Ujung-ujungnya, ada pemberontakan lewat melakukan hal-hal yang negatif.
Apalagi kalau penyebab perceraian itu karena ketidaksetiaan dari salah satu pihak atau kedua belah pihak secara bersamaan. Ketidaksetiaan ini pun memberikan pelajaran dan kesan yang tidak baik bagi anak-anak.
Pada saat anak-anak melakukan hal negatif, seperti seks usia remaja dan di luar nikah, mereka tidak akan merasa terbebankan. Toh, mereka melihat orangtua mereka tidak menunjukkan wajah kesetiaan sebagai seorang suami dan istri.
Bahkan tidak sedikit yang mungkin melakukan hal ini karena merasa tersakiti. Guna menghindari perasaan tersakiti ini, pergaulan bebas dilihat sebagai sebuah pilihan, tetapi hal itu merupakan sesuatu yang salah.
Saat anak dinasihati dan dilarang, persoalan yang dilakukan oleh orangtua menjadi referensi sebagai pembenaran atas apa mereka yang dilakukan. Jadinya ada benturan antara pemberi nasihat, nilai nasihat itu sendiri dan cara hidup dari pemberi nasihat karena tidak berjalan satu koridor.
Hemat saya, pelajaran pertama tentang kehidupan seks kepada anak-anak bermula dari kehidupan orangtua. Saat orangtua, suami dan istri, menghidupi kesetiaan mereka, anak-anak pun akan melihat itu sebagai contoh yang dipanuti.
Apalagi di balik kesetiaan itu, orangtua juga memberikan penjelasan tentang seluk beluk hidup berkeluarga termasuk soal kehidupan seks yang hanya boleh terjadi bagi yang sudah menikah. Â