Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Valentine Mengingatkan tentang Potensi Kita untuk Mengasihi

14 Februari 2020   04:51 Diperbarui: 14 Februari 2020   04:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14 Februari di setiap tahun, kita selalu merayakan hari Valentine, hari kasih sayang.

Banyak juga yang kerap mengatakan kalau kasih sayang tidak perlu mengenal waktu. Setiap hari mesti merupakan hari kasih sayang.

Pernyataan ini benar adanya. Setiap hari mesti diwarnai oleh kasih sayang, karena kita semua mempunyai potensi atau kapasitas untuk mengasihi sesama.

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak bisa mengasihi sesama. Bahkan seorang penjahat masih bisa mempunyai perasaan untuk mengasihi. Ini bergantung pada bagaimana dia mengekspresikan kasihnya itu.  

Meski demikian, 14 Februari menjadi hari spesial untuk mengingatkan kita tentang makna kasih. Kasih menjadi bagian dari diri dan kehidupan kita.

Kasih itu mesti dirayakan. Kasih itu mesti dimaknai dengan ungkapan tertentu. Pasalnya, hari valentine juga terlahir karena pengalaman kasih.

Konon hari Valentine ini melekat dengan perayaan agama Kristen Katolik sebagai penghormatan salah satu orang kudus, Santo Valentinus.

Dikisahkan kalau St. Valentinus ini secara diam-diam menikahkan pasangan Kristen. Pada waktu itu, Kaisar Claudius II yang bertakhta melarang penyebaran agama Kristen.

Karena ini, St. Valentinus ditangkap, dipenjara dan bahkan dihukum dengan cara dirajam. Dia meninggal dunia dan dikuburkan pada tanggal 14 Februari.

Selain itu, sewaktu di penjara, St.Valentinus jatuh cinta dengan putri dari salah seorang tahanan. Sebelum menghadapi kematiannya, St. Valentinus mengirimkan surat cinta kepada kekasihnya itu. Surat cinta itu sebagai perpisahan. Di surat cinta itu terdapat pernyataan, "dari Valentinmu."

Bertolak dari pengalaman dan kehidupan St. Valentinus, perayaan Valentine perlahan berevolusi. Dari sebuah perayaan pada ruangan keagamaan hingga berkembang menjadi perayaan di wilayah sekular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun