Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Guardiola yang Pasrah dengan Trofi Liga Inggris dan Arteta yang Konsisten dengan Hasil Seri

3 Februari 2020   10:31 Diperbarui: 3 Februari 2020   17:56 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

M. City akan menghadapi ujian besar dalam babak ke-16 besar Liga Champions. Real Madrid menjadi lawan anak-anak asuh Pep Guardiola. Menurut catatan sejarah, Real Madrid mempunyai mentalitas kuat di level Liga Champions, sementara M. City sejauh ini belum menunjukkan mentalitas pemenang di Eropa.

Tugas Pep Guardiola kian berat. Apalagi performa Real Madrid sudah mulai menemukan ritme terbaik di bawah kendali Zidane.

Ya, Guardiola bisa memasrahkan trofi Liga Inggris dan memfokuskan timnya pada laga liga champions. Ini akan menjadi pencapaian yang bisa memberikan sukacita di Manchester City.

Kalau Pep Guardiola yang mungkin sudah pasrah dengan trofi Liga Inggris, Mikel Arteta terlihat gusar dan bingung karena belum menemukan formula dan ritme terbaik untuk Arsenal.  Hasil imbang (0-0) kontra Burnley FC kian menjauhkan Arsenal dari empat besar klasemen.

Hasil imbang ini memperpanjang hasil seri yang diraih oleh pasukan Mikel Arteta. Hasil imbang ini menjadi hasil imbang yang ke-13 bagi Arenal pada musim ini.

Bahkan dari lima pertandingan terakhir, Arsenal meraih empat hasil seri dan sekali menang. Menariknya, di empat pertandingan beruntun, Arsenal meraih hasil imbang.

Hasil imbang ini menempatkan Arsenal di posisi ke-10 dengan mengumpulkan 31 poin. Jarak 10 poin dari Chelsea yang berada di peringkat ke-4 menjadikan tugas Arsenal kian rumit untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan.

Hasil seri yang diperoleh oleh Arsenal mempertegas kalau jalan menuju transformasi di bawah komando pelatih baru asal Spanyol, Mikel Arteta bukanlah hal yang gampang.

Para penyerang Arsenal terlihat agak "ompong" di depan gawang lawan. Selain itu, saat Arsenal berpeluang untuk memenangkan pertandingan, lini belakang tidak terlalu solid menahan gempuran lawan yang menjadi gol penyama kedudukan.  

Arsenal butuh waktu untuk mengembalikan mentalitas pemenang. Misi ini menjadi sulit dengan minimnya transfer pemain  berpengaruh ke Arsenal. Untuk itu, Mikel Arteta mesti bersabar menggunakan para pemain yang ada.
 
Beruntungnya, di bawah kendali Arteta, Arsenal belum pernah mengecap kekalahan. Arsenal hanya membutuhkan motivasi untuk mengembalikan spirit untuk memenangkan sebuah pertandingan dan menjauh dari hasil seri.
Pep Guardiola dan Mikel Arteta pernah bekerja bersama di Manchester City. Guardiola merekrut Arteta selepas pensiun dari Arsenal dan menjadi asisten di M.City.

Arteta dikontrak Arsenal setelah Unai Emery dipecat. Arteta menjadi harapan untuk membawa Arsenal keluar dari situasi sulit. Namun untuk memuluskan harapan itu bukanlah perkara gampang. Arteta mesti mengembalikan mental pemenang di tubuh Arsenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun