Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Doronglah Anak-anak Bermain daripada Mereka Sibuk dengan Telepon

21 Januari 2020   14:19 Diperbarui: 21 Januari 2020   15:18 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi masa lalu memungkinkan anak-anak untuk melakukan hal yang perlahan sudah lenyap pada saat kini. Seperti misal, kebiasaan bermain bola setiap sore saat pulang dari sekolah. Phone belum menjadi barang umum. Pilihan bermain bola menjadi alternatif untuk mengisi waktu di sore hari.

Kebiasaan ini perlahan hilang karena anak-anak sudah terbiasa dengan phone. Phone menjadi pegangan anak-anak. Meski dibuat aturan untuk tidak menggunakan phone di sekolah, tetapi di rumah kadang orang tua melonggarkan aturan.

Ada sebuah keluarga yang menerapkan aturan kepada anak-anak mereka untuk menggunakan phone pada akhir pekan, Sabtu sampai Minggu. Sementara waktu sore hari pada hari-hari lain, anak-anak akan diberikan les tambahan dari sekolah.

Sepulang sekolah, anak-anak istirahat untuk sementara waktu. Tetapi dua jam setelahnya, anak akan dijejali pelajaran tambahan untuk menambah asupan pelajaran di sekolah. 

Menurut ayah dari anak-anak itu, hal itu merupakan kebutuhan agar anak-anak bisa bersaing dengan anak-anak di sekolah. Kalau tidak mereka akan ketinggalan dari teman-teman mereka di sekolah.

Tetapi di lain pihak, sang ayah juga melihat kalau anaknya merasa beban dengan les tambahan tersebut. Anak-anak mereka menjadi terbebankan ilmu, sementara sosialisasi mereka kian terbatas.

Les tambahan memang masih memberi nilai tambah. Tetapi kalau penggunaan phone menjadi sebab yang menghalangi seorang anak menghabiskan waktu di luar rumah, hal itu menjadi sebuah persoalan.

Hemat saya, anak-anak mesti diberikan waktu dan kesempatan untuk bermain selepas pelajaran di sekolah. Biarkanlah mereka bersosialisasi dengan teman-teman sebaya.

Bermain sepak bola adalah salah satu alternatif. Ada banyak alternatif yang bisa membangun semangat sosialisasi pada anak. Waktu sore hari menjadi kesempatan bagi mereka untuk bermain dengan teman-teman sebaya.

Phone mesti dilepaskan. Phone hanya bisa membatasi sosialisasi seorang anak dan hal itu bisa melemahkan semangat bergaul.

Indahnya waktu semasih kecil. Bermain banyak hal dengan teman-teman sebaya. Ada pelbagai banyak permainan yang ikut membantu proses sosialisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun