Namun tahun lalu, Sadio Mane berhasil membantu negaranya di piala Afrika hingga Final. Di partai puncak, Senegal tumbang di tangah Algeria (0-1). Mungkin ini menjadi salah satu faktor pembeda antara Sadio Mane dan Moh. Salah.
Sadio Mane dan Moh. Salah terus menunjukkan performa gemilangnya bersama Moh Salah di Liverpool pada musim ini. Bukan tidak mungkin, peta persaingan untuk meraih gelar ini tidak akan berubah pada saat yang akan datang. Sejauh ini Sadio Mane sudah menyumbangkan 11 goal di Liga Inggris dan membantu Liverpool duduk pada peringkat pertama Liga Inggris.
Atas pencapaiannya itu, dalam sambutannya Sadio Mane sangat bergembira dan bangga dengan gelar sebagai pemain terbaik Afrika.
Dia juga mengakui kampung asalnya, Bambali. Pengakuan ini merupakan bahasa kerendahan hati yang luar biasa dari seorang Sadio Mane. Selain rendah hati, Sadio Mane juga dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan religious di mata banyak orang.
Meski meraih banyak kesuksesan dan penghargaan, Sadio Mane tidak melupakan tempat kelahirannya. Bambali. Dia bangga sebagai seorang yang berasal dari kampung kecil Bambali. Tentunya, orang-orang Bambali lebih sangat berbangga karena eksitensi kampung mereka terangkat ke permukaan.
Ucapan pengakuan Sadio Mane atas keberadaan kampungnya itu merupakan salah satu ungkapan cintanya kepada kampungnya. Pada bulan April 2018, Sadio Mane menunjukkan kedermawanan dan kepeduliannya kepada kampung halamannya. Kepeduliannya itu ditunjukkan lewat membangun fasilitas sekolah di kampungnya (goal.com)
Gelar pemain terbaik Afrika merupakan suatu pengakuan terbesar bagi Sadio Mane. Dia berhasil bersaing dan menggeser banyak talenta dari Afrika. Meski demikian, Sadio Mane tetap menunjukkan sisi kerendahan hatinya sebagai seorang pribadi. Sadio Mane tetap merasa kalau dia berasal dari sebauh kampung kecil di Senegal, Bambali. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H