Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resolusi Tanpa Konsistensi akan Bermuara pada Impian Semu

30 Desember 2019   05:12 Diperbarui: 30 Desember 2019   07:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: CNN Indonesia

Tahun 2019 akan segera berakhir. Kita tinggal menghitung hari. Di balik perhitungan itu, kita sekiranya perlu melihat ke belakang dan mengevaluasi apa yang sudah terjadi di tahun 2019.

Hemat saya, kita bisa melihat dan mengevaluasi perjalanan yang telah lewat di tahun 2019 kalau kita mempunyai panduan. Salah satu panduan itu adalah resolusi yang pernah kita buat di awal tahun.

Resolusi apakah yang telah kita buat saat kita memasuki tahun 2019?

Salah satu resolusi yang saya buat di awal tahun 2019 ini adalah membaca 50 buku untuk satu tahun. Tentunya, bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang kaum kutu buku, target ini terlalu rendah.

Singkat cerita, awalnya resolusi ini berjalan dengan baik. Setiap hari satu jam dan bahkan lebih saya menghabiskan waktu untuk membaca buku. Jadinya, kadang sebulan saya bisa menghabiskan dua buku. Namun situasinya perlahan berubah saat memasuki bulan Agustus.

Passion membaca buku lenyap saat begitu banyak kegiatan yang menyita energi dan waktu menghampiri. Resolusi menjadi macet. Ada kalanya seminggu saya tidak membaca buku sama sekali.

Jadinya, target pun tidak tercapai. Di daftar saya mendapatkan kalau saya hanya berhasil membaca 29 buku. Kurang 21 buku saya mencapai target dari resolusi di awal tahun.

Salah satu penyebab dari gagalnya pencapaian target adalah ketidakkonsisten dalam menggunakan waktu setiap hari. Andaikata setiap hari saya konsisten membaca buku dengan alokasi satu jam, pastinya targetnya bisa tercapai.

Konsistensi merupakan salah satu hal penting dalam menerapkan dan mewujudnyatakan resolusi yang dibuat di awal tahun. Tanpa konsistensi, resolusi akan tinggal ide dan impian yang bisa hanya di kepala dan kemudian disesali saat tidak diwujudnyatakan lewat perbuatan nyata.

Dengan kata lain, saat resolusi tidak diwujudnyatakan, hal itu pun disesalkan saat mendekati akhir tahun seperti saat ini.  

Tetapi kalau konsistensi menjadi fondasi dasar dari setiap resolusi yang dibuat, akhir tahun kita pastinya dibaluti dengan wajah penuh sukacita dan kebahagiaan.

Siapa pun pastinya senang kalau resolusi yang dibuat di awal Tahun berbuah di akhir tahun. Siapa pun pastinya bangga kalau resolusi di awal tahun dijalankan dengan secara konsisten.

Lantas bagaimana kita bisa konsisten menjalankan resolusi yang kita buat?

Salah satu bentuk dari konsistensi adalah adanya alokasi waktu khusus untuk mewujudnyatakan resolusi tersebut. Kita mesti tahu dan sadara kalau resolusi dibuat karena kita melihat kemungkinan dari waktu yang kita miliki.

Contohnya, resolusi membaca buku. Mestinya ada waktu khusus sehari untuk membaca buku. Selain itu, kita mesti tahu seberapa banyak kita memberikan waktu kita untuk membaca buku.

Jadinya, resolusi yang kita buat itu menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita setiap hari. Kalau kita konsisten melakukannya setiap hari, resolusi itu pun menjadi bagian dari cara hidup kita.

Atau juga, resolusi menulis satu artikel satu hari. Kita sudah tahu dan sadar kapan dan berapa jam kita akan memberikan waktu kita untuk menulis sebuah artikel.

Pada saat kita tahu dengan waktu yang kita miliki, kita pun tidak membiarkan waktu itu dipakai untuk hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan resolusi kita. Saat hal-hal lain sudah mencampuri urusan resolusi kita, saat itu pula kita mulai menghancurkan konsistensi yang kita miliki.

Apa resolusi yang akan kita buat di tahun baru nanti, 2020?

Resolusi apa pun yang kita buat, kita mesti konsisten melakukannya. Konsistensi itu nampak saat kita sudah tahu dan sadar akan alokasi waktu yang akan kita buat di selama setahun. Kita melihat kemungkinan dari waktu dan energi yang kita miliki untuk mewujudnyatakan resolusi tersebut. Jadinya, kita tidak membuat resolusi hanya untuk kepentingan impian, tetapi untuk mendapatkan hasil di akhir tahun.

Dengan adanya alokasi waktu tertentu untuk perwujudan resolusi, kita bisa mengatur diri kita untuk konsisten melakukan dan mewujudnyatakan resolusi yang kita cetuskan di awal tahun. Setiap hari ada waktu untuk resolusi. Di akhir tahun pun kita bisa bahagia dan bangga kalau resolusi kita tidak menjadi impian semu.

Selamat Tahun Baru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun