Tahun 2019 akan segera berakhir. Kita tinggal menghitung hari. Di balik perhitungan itu, kita sekiranya perlu melihat ke belakang dan mengevaluasi apa yang sudah terjadi di tahun 2019.
Hemat saya, kita bisa melihat dan mengevaluasi perjalanan yang telah lewat di tahun 2019 kalau kita mempunyai panduan. Salah satu panduan itu adalah resolusi yang pernah kita buat di awal tahun.
Resolusi apakah yang telah kita buat saat kita memasuki tahun 2019?
Salah satu resolusi yang saya buat di awal tahun 2019 ini adalah membaca 50 buku untuk satu tahun. Tentunya, bagi sebagian orang terutama bagi mereka yang kaum kutu buku, target ini terlalu rendah.
Singkat cerita, awalnya resolusi ini berjalan dengan baik. Setiap hari satu jam dan bahkan lebih saya menghabiskan waktu untuk membaca buku. Jadinya, kadang sebulan saya bisa menghabiskan dua buku. Namun situasinya perlahan berubah saat memasuki bulan Agustus.
Passion membaca buku lenyap saat begitu banyak kegiatan yang menyita energi dan waktu menghampiri. Resolusi menjadi macet. Ada kalanya seminggu saya tidak membaca buku sama sekali.
Jadinya, target pun tidak tercapai. Di daftar saya mendapatkan kalau saya hanya berhasil membaca 29 buku. Kurang 21 buku saya mencapai target dari resolusi di awal tahun.
Salah satu penyebab dari gagalnya pencapaian target adalah ketidakkonsisten dalam menggunakan waktu setiap hari. Andaikata setiap hari saya konsisten membaca buku dengan alokasi satu jam, pastinya targetnya bisa tercapai.
Konsistensi merupakan salah satu hal penting dalam menerapkan dan mewujudnyatakan resolusi yang dibuat di awal tahun. Tanpa konsistensi, resolusi akan tinggal ide dan impian yang bisa hanya di kepala dan kemudian disesali saat tidak diwujudnyatakan lewat perbuatan nyata.
Dengan kata lain, saat resolusi tidak diwujudnyatakan, hal itu pun disesalkan saat mendekati akhir tahun seperti saat ini. Â
Tetapi kalau konsistensi menjadi fondasi dasar dari setiap resolusi yang dibuat, akhir tahun kita pastinya dibaluti dengan wajah penuh sukacita dan kebahagiaan.