Mereka akan merasakan sekolah sebagai rumah saat mereka merasa "at home" tinggal dan belajar di sekolah.
Tetapi mereka tidak melihat sekolah sebagai rumah saat mereka pergi sekolah sebagai kewajiban semata. Ujung-ujungnya mereka gampang meninggalkan sekolah karena tidak menemukan kenyamanan sekolah laiknya sebuah rumah.
Sekolah bukan Sekadar Tempat Belajar
Pada umumnya, kita menghabiskan banyak waktu di sekolah. Dalam waktu sehari, sebagian besar peserta didik berada di sekolah.
Namun tidak sedikit orang yang menilai kalau pergi ke sekolah hanyalah sebagai sebuah kewajiban semata.
Tak heran pada saat jam sekolah berakhir, banyak yang merasa senang. Saat guru juga absen dari sekolah, banyak murid juga yang bersukacita atas situasi tersebut.
Situasi-situasi seperti ini menunjukkan kalau sekolah belum dinilai sebagai rumah, tetapi sebagai tempat belajar. Padahal kalau sekolah dinilai sebagai rumah, ada rasa untuk tinggal dan berada di sekolah.
Di rumah keluarga umumnya kita merasa nyaman. Kita berkomunikasi dengan terbuka dan bebas karena kita memilki kepercayaan antara satu sama lain.
Sekolah adalah Rumah Kedua
"There is no place like school."
Mungkin ekspresi ini bisa terlahir saat peserta didik merasa nyaman dengan lingkungan sekolah. Selalu ada niat untuk berada di sekolah dan kembali bersekolah.
Sekolah menjadi rumah kedua saat peserta didik merasa pendidik bukan sekadar guru rasa orangtua. Mereka bisa menjadi tempat bagi peserta didik untuk berkomunikasi dan menyampaikan gagasan dan pendapat.
Teman kelas dan sekolah bukan sekadar teman karena satu sekolah, tetapi teman rasa saudara yang mempunyai penghargaan di antara satu sama lain. Sebagai saudara, tiap peserta didik merasa nyaman untuk bergaul.