Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankah Nasib Solskjaer di MU Berada di Tangan Sang Mantan, Jose Mourinho?

4 Desember 2019   09:09 Diperbarui: 4 Desember 2019   09:07 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Bleacher Report Football

Pada pekan ke -15 Liga Inggris dini hari esok (05/12) antara Manchester United versus Tottenham Hotspur menyajikan laga yang penuh drama. Jose Mourinho, sang mantan pelatih MU, kembali ke Old Trafford.

Jose Mourinho pernah melatih MU selama dua setengah tahun. Dia kemudian dipecat di bulan Desember 2018 karena rentetan hasil buruk yang dialami Setan Merah. Padahal Mou mengalami kariernya di MU dengan pencapaian yang positif.

Sejak kepergiannya dari Old Trafford, Mou vacant dari tugas kepelatihan. Saat vacant dari kursi pelatih, Mou kerap hadir sebagai pengamat sepak bola. Hingga di bulan November tahun ini, Mou dikontrak sebagai pelatih Tottenham Hotspur.

Jadi kedatangan Mou ke Old Trafford kali ini bukan sebagai pengamat sepak bola, pekerjaan yang dilakonkannya saat keluar dari MU. Tetapi sebagai pelatih dari lawan MU, Tottenham Hotspur. Karena itu, faktor Jose Mourinho akan menjadikan laga ini menarik perhatian banyak orang.

Tiga kemenangan dari tiga laga yang dilakonkan Jose Mourinho bersama Tottenham Hotspur sejauh ini bisa menjadi awasan serius bagi anak-anak asuh Ole Gunnar Solksjaer.

Apalagi hasil imbang yang dialami MU pada pekan lalu  (02/12) melawan Aston Villa (2-2) cukup mengecewakan fans Setan Merah. Hasil imbang ini juga menunjukkan kalau MU masih dalam kondisi tidak baik.  

Betapa tidak, di tengah upaya Tottenham berusaha perlahan merangkak naik dengan pelatih baru mereka, Jose Mourinho, MU malah stagnan di bawah posisi tujuh besar.

Tottenham sudah naik ke posisi ke-6 klasemen untuk sementara dan MU berada di posisi ke-10 Liga Inggris. Situasi ini bisa menjadi ancaman serius bagi Ole Gunnar Solksjaer di Old Trafford.

Akankah laga melawan Tottenham menjadi laga terakhir Solksjaer?

Tentunya sebagai sesama pelatih, Mourinho datang ke Old Trafford bukan untuk menyingkirkan Ole Gunnar Solksjaer dari kursi kepelatihannya.

Sebagai seorang pelatih, Mou mempunyai misi untuk mengangkat kembali status Tottenham Hotspur di Liga Inggris. Hasil positif yang diraih di tiga pertandingan terakhir mesti tetap dijaga.

Dari tiga pertandingan terakhir itu, Mou perlahan mengembalikan kepercayaan diri dari Harry Kane dan kawan-kawan.

Secara publik, Mou mulai memuji beberapa pilar penting Tottenham seperti Son Heung-min dan Delle Alli. Pujian ini bisa saja strategi Mou untuk membangun koneksi kuat antara pelatih dan para pemain.

Lawatan ke Old Trafford bisa menjadi penambah bumbu kepercayaan diri dari Mourinho dan anak-anak asuhnya. Meraih poin di Old Trafford bisa memberi nilai tambah dari masa bulan madu Mou dengan Tottenham Hotspur.

Raihan poin di Old Trafford juga bisa mempertegas alasan Tottenham berada di orang yang tepat, "the Special One." Melihat tiga laga terakhir di bawah komando Mou, ada pelbagai pujian yang datang pada sosok Mou sebagai seorang pelatih.

Salah satunya McCarthy mantan pemain di Liga Inggris, yang melihat kalau pendekatan dan metode Mou di Tottenham mulai berbeda. Mou mulai membangun kedekatan dengan para pemain. Metodenya itu menunjukkan kalau Mou seolah kembali menemukan jati dirinya sebagai seorang pelatih (independent.co.uk 04/12)

Hasil melawan Tottenham, bisa menentukan nasib Solksjaer. Solksjaer bisa saja mengikuti jejak Unai Emery yang dipecat dari Arsenal sepekan lalu.

Namun hasil melawan Tottenham bukan satu-satunya penyebab andaikata Solksjaer dipecat. Tetapi keputusan itu merupakan akumulasi dari hasil-hasil buruk menghantui kubu Old Trafford d bawah Solksjaer sejauh ini.

Seperti Arsenal dan Tottenham, mau tidak mau MU mesti berani mencari wajah baru yang bisa dianggap memperbaiki performa tim.

Kedatangan Mourinho dan anak-anak asuhnya bisa menjadi tantangan serius bagi kubu Setan Merah. Kemenangan bisa sedikit melegakan kursi kepelatihan Solksjaer.

Tetapi kekalahan tidak hanya menggoyahkan kursi Solksjaer, tetapi mengabsahkan keberadaan Mourinho sebagai seorang sebagai "the Special One."

Catatan sejarah Mourinho bersama MU memang menarik. Dia berhasil mengantarkan Setan Merah pada tiga trofi. Namun di akhir musimnya, Mourinho mesti dipecat karenan rentetan hasil buruk yang dialami oleh MU.

Banyak orang beranggapan kalau hasil buruk yang dialami oleh Mourinho bersama MU tidak lepas juga dari relasinya dengan para pemain. Salah satunya relasi Mourinho dengan Paul Pogba.

Keberanian Mou membangkucadangkan Paul Pogba adalah keputusan yang mengundang polemik di mata fans. Keberanian ini malah tidak mendatangkan hasil negatif bagi Mou yang berujung pada kepergiannya dari Old Trafford.

Tentunya, Mou tidak lupa sejarahnya bersama MU dengan sukacita dan dukacitanya. Mou akan datang sebagai mantan yang bisa melukai MU dan mengabsahkan kepergian Solksjaer dari MU.

Jangan anggap enteng sejarah Mou di MU. Faktor catatan sejarah ini bisa menjadi daya tambahan bagi Mou untuk memompa anak-anak asuhnya menumbangkan MU di markas kebanggaan mereka.

Sebaliknya kalau MU berhasil memenangkan laga ini, napas Solksjaer di Old Trafford diperpanjang dan hal ini bisa menjadi modal bagi MU saat melawan musuh sekota, Manchester City pekan depan. Tetapi kalau tidak, beban MU semakin berat.

Melawan M. City bukanlah perkara gampang karena selain ini merupakan duel sekota, tetapi ambisi M. City yang tidak ingin dianggap sudah keluar dari status pesaing juara liga Inggris musim ini. Daripada memikirkan musuh sekota di pekan depan, MU mesti terlebih dahulu fokus meladeni sang mantan yang datang dengan ambisi baru.

Akankah nasib Solksjaer bergantung pada Mourinho?

Ini bisa terjadi kalau Solksjaer tidak membangun formula yang bisa mengimbangi kekuatan yang sementara dibangun oleh Mou di Tottenham.

Tetapi kalau Solksjaer tidak memperbaiki performa MU, nasibnya betul-betul berada di tangan sang mantan pelatih MU, Jose Mourinho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun