Dari tiga pertandingan terakhir itu, Mou perlahan mengembalikan kepercayaan diri dari Harry Kane dan kawan-kawan.
Secara publik, Mou mulai memuji beberapa pilar penting Tottenham seperti Son Heung-min dan Delle Alli. Pujian ini bisa saja strategi Mou untuk membangun koneksi kuat antara pelatih dan para pemain.
Lawatan ke Old Trafford bisa menjadi penambah bumbu kepercayaan diri dari Mourinho dan anak-anak asuhnya. Meraih poin di Old Trafford bisa memberi nilai tambah dari masa bulan madu Mou dengan Tottenham Hotspur.
Raihan poin di Old Trafford juga bisa mempertegas alasan Tottenham berada di orang yang tepat, "the Special One." Melihat tiga laga terakhir di bawah komando Mou, ada pelbagai pujian yang datang pada sosok Mou sebagai seorang pelatih.
Salah satunya McCarthy mantan pemain di Liga Inggris, yang melihat kalau pendekatan dan metode Mou di Tottenham mulai berbeda. Mou mulai membangun kedekatan dengan para pemain. Metodenya itu menunjukkan kalau Mou seolah kembali menemukan jati dirinya sebagai seorang pelatih (independent.co.uk 04/12)
Hasil melawan Tottenham, bisa menentukan nasib Solksjaer. Solksjaer bisa saja mengikuti jejak Unai Emery yang dipecat dari Arsenal sepekan lalu.
Namun hasil melawan Tottenham bukan satu-satunya penyebab andaikata Solksjaer dipecat. Tetapi keputusan itu merupakan akumulasi dari hasil-hasil buruk menghantui kubu Old Trafford d bawah Solksjaer sejauh ini.
Seperti Arsenal dan Tottenham, mau tidak mau MU mesti berani mencari wajah baru yang bisa dianggap memperbaiki performa tim.
Kedatangan Mourinho dan anak-anak asuhnya bisa menjadi tantangan serius bagi kubu Setan Merah. Kemenangan bisa sedikit melegakan kursi kepelatihan Solksjaer.
Tetapi kekalahan tidak hanya menggoyahkan kursi Solksjaer, tetapi mengabsahkan keberadaan Mourinho sebagai seorang sebagai "the Special One."
Catatan sejarah Mourinho bersama MU memang menarik. Dia berhasil mengantarkan Setan Merah pada tiga trofi. Namun di akhir musimnya, Mourinho mesti dipecat karenan rentetan hasil buruk yang dialami oleh MU.