Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Miss Gay, Kontes yang Menghibur dan Menyedot Perhatian Banyak Orang di Filipina

4 Desember 2019   07:15 Diperbarui: 4 Desember 2019   07:20 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompetesi Miss Gay di Sebuah Desa. Foto Dokpri

Filipina adalah salah satu negara yang menekankan kebebasan warga negaranya untuk berekspresi. Salah satunya lewat keterbukaan negara dalam menerima komunitas LGBT (Lesbian, gay, bisexual dan transgender).

Secara umum keberadaan komunitas LGBT diterima secara positif. Mereka bisa mengekspresikan diri secara terbuka tanpa dihantui oleh penolakan oleh kelompok-kelompok tertentu. Karena ini, tidak heran perkembangan komunitas LGBT di Filipina bertumbuh pesat.

Salah satu wujud dari ekspresi dari komunitas LGBT lewat kontes kecantikan. Umumnya kontes kecantikan itu melibatkan kaum gay.
 
Ada rupa-rupa nama dari kompetesi yang melibatkan para kaum gay ini. Di salah stasiun swasta di Filipina, ada sebuah kompetesi yang melibatkan kaum gay yang dinamakan dengan kompetesi "Miss Q&A".

Kompetesi di stasiun TV swasta ini menarik banyak kaum gay dari pelbagai daerah di Filipina. Tak heran, yang ikut kompetesi berasal dari pelbagai daerah di Filipina.

Kemasan kompetesinya beraneka macam. Ada berupa tanya-jawab yang berujung pada pandangan dari peserta kompetesi pada situasi tertentu. Situasi itu berupa kondisi sosial, pandangan politik dan juga pemahaman mereka pada pandangan agama.

Menariknya, acara ini dikemas dengan bumbu-bumbu lelucon, entah itu dari pihak penyelenggara maupun dari peserta itu sendiri.

Karenanya meski kemasannya terlihat serius, tetapi cara menampilkan acaranya begitu menghibur penonton. Tidak heran, rating acara ini pun terbilang tinggi karena berhasil menarik banyak orang untuk menonton.

Kompetesi Miss Gay pun menjadi perhatian masyarakat. Di setiap adanya pesta provinsi, kabupaten dan desa, acara Miss Gay menjadi salah satu alternatif favorit.

Bahkan kompetesi ini acap kalai dinilai sebagai puncak dari setiap kegiatan yang dilaksanakan dan acara yang paling dinantikan oleh masyarakat.

Kontes Miss Gay menarik perhatian masyarakat. Foto Dokpri
Kontes Miss Gay menarik perhatian masyarakat. Foto Dokpri
Salah satu acara yang sempat saya saksikan adalah saat ada pesta desa. Pesta desa ini menghadirkan banyak acara. Acara puncaknya adalah Kompetisi Miss Gay.

Agar terlihat keren, acaranya pun diberi dengan judul tertentu. Mungkin saja, judulnya itu bisa menarik perhatian banyak orang untuk datang menonton. Seperti misal, acara yang saya tonton diberi judul dengan "Sireyna ti Mudeng."

"Sireyna ti Mudeng" secara harafiah berarti ratu dari Mudeng. Mudeng adalah nama desa. Kompetesi Miss Gay ini pun dinilai sebagai upaya untuk mencari seorang ratu. Ratu dari kaum gay.  

Biasanya ada yang mengatur program acaranya. Itu bisa kepala desa sendiri atau juga salah satu departemen yang berada di bawah komando kepala desa.

Format program acaranya disusun dengan cukup apik. Sebagai bagian program acara, para kontestan akan memperkenalkan diri.

Sesi perkenalan menjadi salah satu perhatian penonton. Karena para kontestan tidak hanya menyampaikan informasi diri, tetapi mereka juga memberikan pesan-pesan yang dibumbui dengan lelucon ringan.

Yang berhasil membuat para penonton tertawa, yang bersangkutan bisa menjadi perhatian dan favorit para penonton selama acara ini berlangsung.

Selain itu, para kontestan akan menunjukkan kepiwaian mereka menggenakan kostum kreatif dan pakaian renang. Secara umum para kontestan tampil percaya diri tanpa peduli dengan apa yang dipikirkan oleh orang lain.

Kepercayaan diri mereka ini di satu sisi menunjukkan kalau mereka merasa diri "diterima" oleh komunitas sosial. Pastinya, kalau tidak ada kepercayaan diri, itu bisa berarti adanya penolakan.

Kalau adanya penolakan, boleh jadi acara seperti Miss Gay tidak akan berlangsung. Penerimaan komunitas sosial adalah salah satu faktor pendukung yang membuat kompetesi Miss Gay bertumbuh dan berkembang.

Di puncak kompetesi adalah pertunjukkan talenta para kontestan dan tanya jawab kontestan dengan para juri. Secara umum, format kompetesi kecantikan ala Miss Gay meniru format dari kompetesi kecantikan kaum perempuan.  

Kompetesi Miss Gay telah menjadi perhatian banyak orang Filipina. Selain karena faktor penerimaan komunitas sosial atas keberadaan komunitas LGBT, Saya kira hal ini juga berhasil menarik minat banyak orang karena format acaranya.

Format acaranya terlihat serius, tetapi dalam kenyataannya acaranya akan menjadi momen hiburan bagi para penonton.

Karenanya, kesan yang selalu terbawa setelah kompetesi ini bukan saja siapa yang lebih menarik, cantik dan pintar, tetapi siapa yang berhasil menghibur hati penonton dengan penampilannya.

Paling tidak, seorang kontestan itu bisa membuat para penonton enggan pulang lebih awal karena dia terhibur dengan penampilan kontestan tersebut. Tetapi kalau penampilan para kontestan biasa-biasa saja, para penonton juga akan cepat meninggalkan tempat acara.

Kompetesi Miss Gay menjadi salah satu daya tarik masyarakat Filipina pada umumnya. Daya tarik ini menunjukkan keterbukaan dan kebebasan masyarakat berekspresi tanpa ada belenggu dari pihak tertentu. Selain itu, situasi ini menunjukkan keterbukaan masyarakat pada Kehadiran komunitas LGBT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun