Saya pernah menghadiri acara reuni dari sebuah angkatan SMP. Dari 60-an teman seangkatan sewaktu SMP hanya beberapa saja orang yang hadir. Mungkin tidak sampai dua puluh orang.
Padahal saat rencana itu dicetuskan lewat grup di medsos, hampir setiap orang menyambut positif rencana itu. Namun situasi berubah menjelang hari reuni.
Saat salah satu orang membuat alasan tidak hadir, beberapa di antaranya pun mengikuti langkah itu. Mereka hanya mengirim sumbangan sebagai bagian dari acara reuni. Sementara yang hadir adalah mereka yang disepakati sebagai panitia dan mempunyai hati pada reuni itu sendiri.
Tentunya ada kekecewaan. Keaktifan bereuni di grup medsos berbanding terbalik dengan situasi nyata.
Di sini, reuni di medsos tampaknya lebih seru dan menarik dibandingkan di dunia nyata. Hal ini bisa dimengerti kalau menimbang kesibukan yang dimiliki oleh tiap individu. Sulit untuk bertemu secara langsung. Pertemuan lewat medsos menjadi alternatif pas untuk bisa berbagi kisah dan pengalaman
Tetapi menjadi persoalan saat rencana lewat medsos begitu hangat dan aktif, tetapi itu berbanding terbalik dengan kenyataan. Ini bisa membahasakan kalau relasi di sebuah grup lewat medsos tidak bisa menjadi ukuran untuk menilai kualitas dari relasi tersebut.
Orang bisa begitu 'cerewet' saat bermedsos di sebuah grup, tetapi hal itu tidak bisa menjadi ukuran kalau di dunia nyata dia seperti itu. Bisa saja, medsos hanya dijadikan tempat untuk mengekspresikan diri karena di dunia nyata dia tidak mendapat tempat. Atau juga, dia mendapat tempat di medsos, sementara di dunia nyata dia merasa diri inferior dari pihak lain.
Sebenarnya reuni adalah suatu hal yang cukup menarik. Reuni itu membantu kita untuk berjumpa kembali dengan keluarga, teman sekolah dan siapa saja yang pernah menjadi teman dan rekan kita di masa lalu.
Lewat reuni kita disatukan. Persatuan itu bisa menjadi momen untuk berbagi kisah. Saya masih yakin kalau reuni lewat perjumpaan secara langsung lebih bermakna daripada hanya sekadar lewat medsos.
Jadi, kalau kita mau merencanakan reuni lewat medsos, kita mesti berpikir lebih jauh apakah rencana itu sungguh-sungguh berdampak. Jangan sampai hanya hangat di medsos, tetapi melempem saat di dunia nyata.
Memang rencana reuni yang bermula dari reuni lewat medsos bukanlah sesuatu yang baru. Banyak orang yang sudah melakukannya.