Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Berasrama, Selalu Dikenang karena Aneka Pengalaman Penuh Makna

25 November 2019   20:03 Diperbarui: 26 November 2019   01:29 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu alasan di balik pilihan orangtua itu juga adalah menimbang model pendidikan yang diterapkan dalam sekolah berasrama. Metode Pendidikannya itu tidak berhenti di dunia sekolah, tetapi hal itu terus dibangun dalam kehidupan di asrama.

Selain itu, anak-anak dilatih mandiri. Kalau seorang anak masuk setelah tamat SD, maka sejak saat itu dia mesti membiasakan diri dengan kehidupan di asrama yang mempunyai aturan hidup tersendiri dan juga mengedepankan kemandirian setiap individu. Dengan ini, mau tidak mau mereka mesti melepaskan diri dari keterikatan dari kehidupan di keluarga.

Asrama mempunyai aturan hidup harian. Aturan itu dihubungkan dengan kegiatan sekolah. Jadinya, aturan asrama dan sekolah berjalan bersama-sama.  

Alur aturan di sekolah dan asrama diatur sedemikian agar menciptakan dinamika hidup harian. Dinamika hidup harian itu sekirannya bisa menciptakan seorang pribadi yang berkualitas.

Salah satu sekolah berasrama yang familiar di wilayah Manggarai, Flores adalah SMP-SMA ST. Klaus, Kuwu, Ruteng, Manggarai.

Sekolah ini dibangun oleh salah seorang Pastor Katolik asal Swiss, Pastor Ernest Wasser, SVD. Sekolah ini hanyalah salah satu dari beberapa sekolah berasrama yang dibangun oleh Pastor yang telah mengabdi puluhan tahun di Manggarai, Flores ini.

Pastor Ernest Wasser merupakan salah satu figur penting membangun sekolah berasrama di wilayah Manggarai. Dia tidak hanya membangun fasilitas sekolah dan asrama untuk putera dan puteri, tetapi juga dia membangun iklim belajar yang cocok untuk model sekolah berasrama untuk konteks Manggarai secara umum.

Sumbangsih dari Pastor Ernest ini sangat besar untuk metode pendidikan sekolah berasrama. Metode pendidikan itu menjadi alternatif bagi banyak masyarakat untuk mengirimkan anak-anak pada pendidikan yang berkualitas.

Berkat sistem dan metode pendidikan yang dibangun lewat sekolah berasrama ini, banyak tamatan yang berhasil menempuh pendidikan lanjut saat tamat dari pendidikan sekolah berasrama seperti dari level SMP-SMA.

Alhasil model sekolah berasrama pun menjadi perhatian dari banyak orang. Saya masih ingat saat mendaftarkan diri di sekolah berasrama ini. Jumlahnya ratusan orang. Seleksi dibuat berdasarkan nilai akhir ujian SD. Waktu saya mendaftar di tahun 90-an, sistem NEM (Nilai Ebtanas Murni) menjadi salah satu tolok ukur dalam menyeleksi seorang siswa.

Tidak hanya itu, setiap cawu, saat sistem semester belum berlaku, para siswa diseleksi. Proses seleksi pun tidak hanya melibatkan evaluasi dari  proses belajar di sekolah, tetapi juga berdasarkan evaluasi perkembangan kepribadian di asrama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun