Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Guru, Saya Bangga Menjadi Anak Seorang Guru

25 November 2019   12:51 Diperbarui: 25 November 2019   14:05 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti misal, dia akan bertanya tentang batas-batas dari negara Indonesia, jumlah provinsi di Indonesia, nama-nama pulau dan lain sebagainya.

Ini menjadi mungkin terjadi karena TV dan Hand phone belum menjadi hal yang sangat umum di tengah keluarga dan masyarakat pada waktu itu.  

Masih lekat juga dalam ingatan saya kala ayah mesti berjalan hampir sepuluh kilometer hanya pergi untuk mengajar. Pergi agak pagi dan tiba di rumah hampir pukul dua siang.

Situasi mulai agak berubah saat dia membeli kendaraan roda dua. "Second hand" kendaraan roda dua dari salah seorang pengusaha di kota kami. Maklumlah pada waktu itu populasi kendaraan sangat minim.

Yang bisa membeli kendaraan biasanya mereka yang berasal dari kalangan atas dan mempunyai pendapatan besar. Sementara guru masih mesti membanting tulang untuk mendapatkan satu kendaraan.

Kalau dibandingkan sekarang, banyak guru yang pergi mengajar tanpa mempertimbangkan jarak. Semuanya ini terjadi karena sarana transportasi yang memadai dan akses yang mudah.  

Berkat kendaraan roda dua itu, perjalanan ke sekolah pun menjadi gampang. Ayah pun bisa menghemat energi untuk mengajar di sekolah.
 
Selepas tiga puluh tahun lebih mengabdi di sekolah, sang ayah tentunya sudah mengecam banyak pengalaman sebagai seorang guru. Dedikasinya selama sekian waktu itu pun mengantarkannya menjadi seorang kepala sekolah di salah satu sekolah swasta di kota kami.

Aneka pengalaman telah memperkaya dirinya. Pengalaman-pengalaman itu pun secara tidak langsung berdampak pada kami sekeluarga. Karena pengalaman-pengalaman itu, saya patut berkata kalau saya bangga menjadi anak seorang guru.

Ada dua alasan saya bangga menjadi seorang anak seorang guru.

Pertama, cara pendidikan ayah di rumah adalah juga model pendidikan di sekolah, begitu pun sebaliknya.

Sebagai seorang guru, ayah tidak pernah melihat keistimewaan dalam mendidik kami. Dia mendidik kami laiknya dia mendidik murid-murid di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun