Padahal kalau pada pekan itu Real Madrid berhasil memenangi laga itu, Real Madrid bisa mengambil puncak klasemen dari Barcelona yang pekan itu juga dilibas oleh Levante (1-3). Makanya, konsistensi sebuah tim menjadi tolok ukur untuk meraih kesuksesan dan bukan semata-mata kemenangan besar.
Konsistensi Tim adalah Kunci Kesuksesan
Terlepas dari kegemilangan Rodrygo saat berlaga melawan Galatasaray, sebuah pertanyaan mencuat. Apakah Real Madrid akan terus melanjutkan hasil positif ini?
Hasil positif itu adalah kemenangan meski dengan skor tipis. Paling tidak, ada poin yang terkumpul untuk menguatkan posisi di kompetesi. Â
Toh, kompetesi La Liga hanya soal mengumpulkan poin. Jumlah skor yang tercipta bisa membantu tim kalau saja poin yang sama dikumpulkan oleh lebih satu tim. Yang paling penting adalah meraih kemenangan dan mendapatkan poin. Â
Kemenangan besar Real Madrid bisa dijadikan titik tolak untuk menunjukkan konsistensi tim. Konsistensi tim pula yang bisa menilai apakah kemenangan besar bisa dihargai ataukah hanya sekadar sebuah catatan sejarah.
Konsistensi tim juga akan mendukung apakah Rodrygo bisa terus tampil gemilang atau tidak. Bagaimana pun juga, kegemilangan Rodrygo dalam laga melawan Galatasaray tidak lepas dari kontribusi dan konsistensi tim secara umum.
Tetapi kalau tidak adanya konsistensi dan hasil akhir yang baik, kemenangan dengan skor besar dan kegemilangan satu pemain tidak akan bernilai.
Lihat saja catatan Real Madrid di lima laga terakhir pada kompetesi La Liga musim ini. Dari lima laga terakhir itu, Real Madrid sedikitnya tidak menunjukkan konsistensi yang cukup siginifikan.
Sejak pekan ketujuh kompetesi La Liga, Real Madrid ditahan imbang Atletico Madrid (0-0), kemudian menang melawan Granada (4-2).
Lalu Real Madrid kalah dengan skor tipis dari Mallorca (0-1). Kemudian Real Madrid menang besar melawan Leganes (5-0). Dan pekan kesebelas lalu, Real Madrid ditahan imbang Real Betis (0-0).
Catatan dari lima laga terakhir ini menunjukkan ketidakkonsistensi di tubuh Real Madrid. Ketidakkonsistensi ini tidak dibarengi dengan kualitas skuad yang ada di tubuh El Real.
El Real hanya berhasil mengumpulkan 8 poin dari 15 poin. Â Sementara Barca dari lima terakhir berhasil mengumpulkan 12 poin dan kehilangan tiga poin. Padahal kalau El Real konsisten, mereka bisa saja bergerak jauh dari Barcelona yang pekan lalu tersungkur di kandang Levante. Begitu pun sebaliknya, kalau Barcelona agak sedikit konsisten, Real Madrid bisa gigit jari.