Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nobel Perdamaian, Abiy Ahmed dan Pesannya bagi Warganet

12 Oktober 2019   09:44 Diperbarui: 14 Oktober 2019   00:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdana menteri Etopia, Abiy Ahmed (43 tahun) menorehkan tinta emas dalam penganugerahan hadiah nobel perdamaian di Oslo, Norwegia. Sang perdana menteri berhasil meraih nobel perdamaian 2019 berkat usaha dan perannya mengakhiri perang yang terjadi antara Etopia dan Eritrea selama 20 tahun.

Keberhasilan Abiy Ahmed ini terjadi setelah menyingkirkan 100 kandidat termasuk kandidat kuat seperti aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg (16 tahun) dan pemimpin New Zealand, Jacinda Ardern.

Usaha perdamaian Abiy Ahmed terjadi di Juni 2018. Abiy Ahmed setuju menerima dan mengakui kontrol Eritrea di wilayah perbatasan yang menjadi sumber konflik antara Etopia dan Eritrea. Keputusan itu kemudian menciptakan perdamaian di kedua belah negara.

Seperti yang dikutip dalam CNN.com (11/10/19), Abiy Ahmed menuliskan ungkapan terima kasih di tweeternya atas pengakuan yang diterimanya itu. Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada siapa saja yang berkomitmen dan bekerja untuk perdamaian.

Abiy Ahmed dipandang sebagai pemimpin modern Afrika. Dia berasal dari suku Oromo. Suku Oromo adalah suku terbesar di Etopia. Meski demikian, sebelum kehadiran Abiy Ahmed sebagai perdana menteri, suku Oromo kurang berperan dalam situasi perpolitikan di Etopia.

Abiy Ahmed memulai karir politiknya saat bergabung dengan organisasi demokrat dari orang-orang Oromo. Karir politiknya bertumbuh saat dia terpilih sebagai pemimpin partai Ethiopian People's Revolutionary Democratic front. Kemenangannya sebagai pemimpin partai ini mengantarkannya juga pada posisi sebagai perdana menteri Etopia.

Pada awal kepemimpinannya di tahun 2018, Abiy Ahmed langsung melakukan gebrakan. Seperti misal, dia membebaskan tahanan politik dan jurnalis. Pembebasan mereka ini mengakhiri kuasa rejim sebelumnya yang anti pada jurnalis dan politikus yang kritis. Tidak sampai di situ, Abiy Ahmed juga menutup penjara di mana tahanan politik dan jurnalis itu ditahan dan disiksa.

Selain itu, Abiy Ahmed merangkul pihak oposisi. Mereka dirangkul guna bersama-sama Abiy Ahmed berdiskusi tentang reformasi di Etopia. Singkatnya, dalam masa kepemimpinan Abiy Ahmed, dia menekankan pada sektor keamanan dan keadilan di Etopia.

Reformasi yang dilakukan Abiy Ahmed juga nampak saat dia menekankan kesetaraan jender. Dia menetapkan setengah dari kabinetnya diisi oleh kaum perempuan. Bahkan untuk pertama kalinya, parlemen di Etopia menetapkan perempuan pertama sebagai presiden, atas nama Sahle-Work Zewde.

Abiy Ahmed berhasil menghadirkan perdamaian. Perdamaian itu bisa terjadi kalau ada kesetaraan dan keadilan. Lebih jauh, perdamaian itu bisa terjadi kalau setiap orang dirangkul meski mereka dari pihak oposisi yang kritis dalam mengeritik kebijakan politiknya sebagai seorang perdana menteri.

Meski demikian, tidak sedikit yang menilai kalau pemberian nobel perdamaian ini terlalu dini. Abiy Ahmed baru duduk di pemerintahan pada tahun lalu. Masih banyak hal yang perlu dibenahi seperti soal korupsi dan konflik antara etnik dan suku di Etopia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun