Padahal di negara lain, pembicaraan mengenai uang dan kekayaan adalah hal yang lumrah saja. Bahkan mempunyai banyak uang dan kekayaan adalah sesuatu yang perlu dikejar, dihargai dan dirayakan dalam komunitas sosial.
Lebih jauh, Akinmade menjelaskan kalau Jantelagen adalah prinsip hidup yang tidak tertulis dan aturan yang tidak dibicarakan di masyarakat. Prinsip hidup ini sepertinya sudah mendarah daging dalam cara hidup mereka.
Jantelagen dipandang sebagai prinsip hidup yang bertujuan untuk memperlakukan setiap orang dengan cara yang sederajat dan sama.
Sementara itu, Dr. Stephen Trotter menjelaskan bahwa jantelagen adalah mekanisme dalam kontrol sosial. Hal ini bukan saja bermaksud pada kekayaan semata-mata. Tetapi ini adalah kontrol sosial yang sepertinya menjaga kesamaan status dan bertujuan menghindari ketegangan sosial.
Meski demikian, prinsip hidup ini mulai tergerus karena perubahan budaya dan sosial. Karena pengaruh media sosial, tidak sedikit orang muda masa kini yang mulai memposting jumlah pendapatan mereka dan kekayaan seperti apa yang mereka miliki di media sosial.
Tidak hanya itu, pengaruh kehadiran pendatang dari luar ke negara Swedia. Mereka membawa pola pikir dan tingkah laku tertentu seperti menghargai dan mementingkan kesuksesan dari aspek pendapatan dan kekayaan.
Namun tidak sedikit pula, para pendatang dari luar yang mengakui dan menghidupi prinsip Jantelagen. Seperti misal, Natalia Irribara yang berasal dari Chile.
Natalia Irribara mengatakan kalau di negaranya Chile, masyarakatnya begitu narsistik karena mengedepankan pencapaian-pencapaian dalam bidang akademik, mempunyai mobil dan rumah. Sementara di Swedia dia melihat situasi yang berbeda.
Seperti misal, kalau ada orang yang terkenal dan masuk majalah, dia tidak akan membicarakan hal itu kepada orang lain.
Pelajaran dari Prinsip Hidup Jantelagen untuk kita
Prinsip hidup Jantelagen ini menarik untuk dipelajari dan mungkin dihidupi. Bisa saja kita mencapai kesuksesan kita, tetapi hal itu tidak boleh menjadi alat dan cara untuk merendahkan orang lain. Kesuseksan tidak menjadikan kita superior bagi sesama.
Atau juga kita tidak melihat kesuksesan kita sebagai standar dalam pergaulan sosial. Dalam arti, kita tidak hanya bergaul dengan orang yang sukses dan mengabaikan orang yang dianggap tidak sukses dan berpunya.