TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Â
- WAWANCARA
Percakapan antara dua orang: orang yang diwawancarai (atau pewawancara) yang mengajukan pertanyaan dan orang yang diwawancarai (atau pewawancara) yang memberikan jawaban atau pernyataan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih responden dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian. Untuk memastikan bahwa sampel itu cukup representatif, peneliti akan mengambil wakil dari seluruh lapisan populasi. Untuk tujuan penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan responden dari Desa Pengkol Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.Peneliti akan mewawancarai Bapak Arif Setiyawan, Bapak Prasetyo, Wahyu Pamungkas.
- METODE DOKUMENTASIÂ
Metode dokumen mencari informasi dalam bentuk surat, dokumen, buku, dan brosur yang terkait dengan masalah yang diteliti. Keluarga pelayar Desa Pengkol Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo memberikan dokumen dan foto kepada penulis dalam penelitian ini.
TEKNIK ANALISIS DATAÂ Peneliti menggunakan metode analisis data yang diusulkan oleh teori Miles dan Huberman. Dalam penelitian ini, analisis data digunakan sesuai dengan model Miles dan Hubermen, yang menekankan bahwa proses analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan terus menerus sampai selesai, yang berarti bahwa data telah jenuh. Proses yang dilakukan untuk menganalisis data ini meliputi pengurangan data, penyebaran data, dan penarikan kesimpulan. Data ini dikumpulkan dari lapangan, dalam hal ini dari wawancara. Selanjutnya, data akan dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan penelitian.
Â
PEMBAHASAN :Â
1.  Gambaran keluarga sakinah menurut keluarga pelayar di Desa Pengkol adalah pada dasarnya keluarga pelayar di Desa Pengkol sudah memahami tentang keluarga sakinah yang dimana menurut keluarga pelayar,  keluarga sakinah merupakan keluarga yang tentram, ikhlas, sabar, dan bahagia. Dengan ini bisa dikatakan keluarga pelayar sudah memahami konsep dasar keluarga sakinah. Hal ini sebagaimana diatur dalam Al Quran Surat Ar-Rum ayat 21 yang memiliki arti "Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-nya adalah dia menciptakan untuk kamu dari jenis kamu sendiri supaya kamu tenang kepadanya, dan dijanjikan-nya diantara kamu mawaddah dan rahmah. Sungguh, pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar-Rum [30]: 21).
Peran dan fungsi Keluarga
Â
- Edukasi keluarga adalah fungsi yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Fungsi ini tidak hanya terlibat dalam pelaksanaan, tetapi juga menentukan dan mengukuhkan dasar pendidikan, mengarahkan dan membangun tujuan pendidikan, merancang dan mengelola pendidikan, menyediakan dana dan prasarana, pengayaan wawasan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan keluarga.
- Fungsi proteksi,Keluarga berfungsi sebagai tempat perlindungan yang memberikan rasa aman, ketenangan lahir dan batin sejak anak-anak berada di dalam kandungan ibunya hingga mereka dewasa dan lanjut usia. Ini mencakup perlindungan fisik, mental, dan moral. Perlindungan fisik melindungi anggota keluarga dari kelaparan, kekurangan makanan, panas, dan suhu lainnya. Perlindungan mental melindungi anggota keluarga untuk memiliki ketahanan mental yang kuat sehingga mereka tidak frustasi saat menghadapi tantangan hidup. Perlindungan moral membantu anggota keluarga menghindari perbuatan buruk dan mendorong mereka untuk bertindak.Â
- Fungsi Afeksi: Ikatan emosional antara anggota keluarga (suami, istri, dan anak) merupakan karakteristik utama keluarga. Dalam sebuah keluarga, rasa kebersamaan, kasih sayang, keadilan, dan keakraban membentuk ikatan yang menjiwai anggotanya. Di sinilah afeksi, yaitu memupuk dan menciptakan rasa kasih sayang dan cinta antara sesama anggotanya, diperlukan. Oleh karena itu, orang tua tidak hanya berkewajiban untuk menunjukkan kasih sayang dan cinta yang tulus kepada anak-anaknya, tetapi mereka juga berkewajiban untuk menunjukkan kasih sayang dan cinta yang sama kepada pasangan mereka. Keluarga biasanya memiliki tingkat kasih sayang yang sangat berbeda, baik secara verbal (ucapan/perkataan) maupun nonverbal (sikap/perbuatan).
- Fungsi Sosialisasi Keluarga: Tugas mengantarkan anak ke kehidupan sosial yang lebih luas dan nyata terkait erat dengan fungsi sosialisasi keluarga. Namun demikian, anak-anak harus dididik untuk berteman, bergaul dengan anggota keluarga, bertetangga, dan menjadi anggota masyarakat lokal. Tidak mungkin untuk menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang tua, karena di sini mereka harus mampu memilih dan memahami kebiasaan masyarakat. Pada titik ini, anak-anak diharuskan untuk melatih diri dalam kehidupan sosialnya. Secara keseluruhan, hal itu hanya dapat dipahami dengan mempertimbangkan norma-norma yang berlaku di lingkungan sosial anak. Upaya sosialisasi ini memerlukan banyak waktu, langkah, dan materi untuk mengetahui apa yang secara bijak harus dilakukan orang tua.
- Fungsi Reproduksi Keluarga: Keluarga sebagai organisasi memiliki fungsi reproduksi, yang memungkinkan setiap pasangan suami istri yang telah menikah untuk memberi keturunan yang akan mewarisi dan menjadi penerus manusia. Dalam keluarga, setiap individu diberi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti pasangan, pakaian, dan papan, dengan syarat tertentu yang memungkinkan mereka hidup atau bertahan. Ini adalah satu-satunya cara bagi seseorang untuk menjalani kehidupan yang tidak asal-asalan, dengan sistem norma yang membantu mereka hidup dengan cara yang berguna dan bermakna.
- Fungsi Religi Keluarga: Keluarga memiliki fungsi religius. Ini berarti bahwa keluarga memiliki tanggung jawab untuk memasukkan anak-anak dan anggota keluarga lainnya ke dalam kehidupan beragama. Tujuannya bukan hanya untuk mempelajari aturan agama, tetapi untuk menjadi individu beragama yang menyadari kedudukannya sebagai makhluk yang diciptakan dan diberi nikmat abadi. Hal ini mendorongnya untuk mengarahkan hidupnya untuk mengabdi kepada Allah dengan cara yang sesuai dengan keinginannya.Â
- Fungsi Ekonomi: Fungsi ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup setiap keluarga, yang tercermin dalam pemenuhan kebutuhan hidup seperti makan, minum, dan kesehatan, yang merupakan prasyarat dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari perspektif ekonomi, ini mencakup tidak hanya kemampuan untuk usaha ekonomi produktif untuk memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, tetapi juga kepengaturan diri dalam menggunakan pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri.
- Fungsi Rekreasi: Fungsi rekreasi keluarga adalah untuk membuat lingkungan yang nyaman, menyenangkan, hangat, dan penuh energi untuk setiap anggota keluarga untuk menghilangkan kelelahan. Fungsi rekreasi ini tidak berarti keluarga harus selalu berpesta di rumah. Agar demokrasi berfungsi dengan baik dalam fungsi rekreasi keluarga, sikap demokratis harus ditanamkan.
- Fungsi Biologis: Manusia memiliki banyak kebutuhan, salah satunya sangat penting. Keluarga memiliki fungsi biologis untuk memenuhi kebutuhan biologis keluarga. Untuk bertahan hidup, dia membutuhkan perlindungan fisik, seperti kesehatan, perlindungan dari lapar, haus, panas, dingin, kelelahan, dan kenyamanan dan kesegaran fisik. termasuk dalam kebutuhan biologis, yaitu kebutuhan seksual, yang hanya dapat dipenuhi secara wajar dalam keluarga suami-istri.
- Fungsi Transformasi: Peran keluarga dalam menyebarkan tradisi dan budaya kepada generasi berikutnya, baik yang baik maupun yang buruk.
SAKINAHÂ