Mohon tunggu...
Dorma Jadi Haulian Situmorang
Dorma Jadi Haulian Situmorang Mohon Tunggu... Lainnya - Halo dunia :)

Halo apa kabar? :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Trik Cepat Kaya, Sehat, dan Bisa Santai? Memasak Tanpa Minyak!

7 November 2021   19:01 Diperbarui: 9 November 2021   20:50 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyantap makanan berminyak atau goreng-gorengan itu serupa pecandu rokok, bikin ketagihan dan butuh perjuangan yang berat untuk bisa berhenti dari kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah melekat dengan kita.

Sejak saya lahir dan sudah mengenal makanan enak, nyaris makanan yang sering saya konsumsi berbasic goreng-gorengan. Saya kira kita akan sepakat jika kita cenderung lebih suka menyantap makanan digoreng dibandingkan yang direbus. 

Bukan hanya karna rasanya yang enak dan gurih, tapi juga karna ada sensasi renyah dan crispy. Masakan yang sifatnya goreng-menggoreng juga dianggap jauh lebih praktis dan cepat dibandingkan rebus-rebusan, apalagi di anggap jauh lebih ekonomis dan hemat banyak untuk pengeluaran belanja bahan-bahan dapur, sehingga selera pecinta jajanan gorengan atau makanan berminyak, masih merajai dunia.

Lalu, apakah masakan rebus-rebusan itu tidak enak? 

Saya yakin, kita semua pasti suka rebus-rebusan apalagi berkuah pedas dan gurih seperti bakso, dan lain-lainnya. Sayangnya rebus-rebusan yang dimaksud bukanlah Bakso yang enak itu, melainkan sayur-sayuran atau ikan, tahu, tempe yang hanya direbus sebentar lalu disajikan dengan wujud polos. Nyaris tidak ada rasa. Masih minat?

Bagaimana dengan sajian kukus-kukusan?

Well, sama saja nasibnya seperti rebus-rebusan. Cenderung kita akan menyantap sajian kukus/rebus, jika tidak ada pilihan lagi di atas meja. Menu-menu berkukus dan rebusan biasanya hanya eksis ketika cuaca sedang berhujan, atau saat kita sedang tidak sehat.

Nyaris tidak pernah menjadi pilihan utama. Well, jika disediakan di atas meja tentu akan dimakan, tapi cenderung akan memilih gorengan dahulu, baru memilih pilihan kedua yaitu: kukusan/rebus-rebusan.

Saya yakin kita semua yang membaca tulisan ini akan sepakat jika mengkonsumsi makanan berminyak itu tidak sehat, apalagi jika disantap secara berlebihan tanpa adanya kemampuan membatasi diri untuk berhenti di limit tertentu.

Faktanya, kita tidak pernah berhenti! Menyantap makanan berminyak adalah jalan ninjaku untuk bertahan hidup. Eksistensinya adalah penyelamat bagi semua orang yang lapar, apalagi saat mencium aromanya, sudahlah, kita lupa tentang kesehatan.

Siapa yang tidak tahu jika mengkonsumsi makanan berminyak secara berlebihan dapat memicu masalah kesehatan seperti; Obesitas, jantung, kolestrol, dan lain-lainnya?, Pasti semua orang sudah tahu. Info ini bahkan sudah dikenalkan sejak kita duduk di bangku sekolah. Tapi apakah dengan memiliki bekal pengetahuan itu, kita langsung berhenti makan gorengan? Tentu tidak.

Lalu kenapa kita suka mengkonsumsi makanan berminyak sekali pun kita tahu dampaknya untuk kesehatan dan keselamatan kita?

Kebiasaan.

Entah disadari atau tidak, sudah menjadi kebiasaan orangtua memberikan makanan berminyak kepada anak-anaknya sejak masih balita. Kita dikenalkan terlebih dahulu dengan menu berminyak, alasannya? 

  • Sudah menjadi kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun, sehingga kita merasa itu adalah tindakan yang wajar dan benar. Sajian gorengan dan berminyak menjadi menu utama yang berhasil memberi kemudahan dan kepuasan untuk kita.
  • Kurangnya pengetahuan tentang betapa besar dampak yang akan kita alami untuk kesehatan kita ketika kita cenderung lebih banyak mengkonsumi makanan berminyak.
  • Adanya pemikiran atau brainwash negatif bahwa makanan berkuah-kukus/pepes/panggang cenderung 'tidak se-enak' makanan berminyak.
  • Punya pemikiran jika masakan kuah/kukus/pepes/panggang cenderung bikin repot dan melelahkan, menghabiskan waktu.

Faktanya apa benar seperti itu?

Ini adalah pemikiran yang salah dan sesat. Jika kita mau dan mencoba memulai menyantap makanan berkukus/berkuah/panggang/pepes, apalagi kalau rajin menyantap sayuran mentah dan sejenisnya, kita baru merasakan betapa banyaknya manfaat yang kita rasakan di dalam tubuh kita. Tubuh akan terasa lebih segar, berat badan akan stabil, dan tentu saja kita sudah mengurangi potensi pembentukan zat berbahaya pada makanan yang bisa memicu kanker.

Tahukah kalian, jika kita ternyata masih bisa memasak seperti biasanya tanpa merubah kebiasaan, akan tetapi kita menjadi lebih sehat dan berhasil mengurangi mengkonsumsi makanan berminyak? Bagaimana caranya?

Sudah pernahkah teman-teman mencoba memasak memakai air? Betul, air. Anda sekalian tidak salah baca.  Air.

Saya sudah mempraktekkan berkali-kali dan surprise, saya terkejut karena memasak dengan air, ternyata tidak mengubah apa-apa, rasanya tetap enak dan gurih. Kalau begitu apa bedanya?

Ganti penggunaan minyak, kali ini memakai air.

Sudah beberapa kali saya menggoreng telur dengan memakai air. Yupp, menggoreng telur dengan memakai air. 

Caranya bagaimana? Air saya rebus seperti hendak memasak mie instan, setelah mendidih, saya masukan telur, beri sedikit garam dan saya diamkan sampai telur matang sendiri dan air rebusan sudah mengering. Tampilannya jelas tidak crispy atau pun renyah, akan tetapi rasanya teryata masih enak dan layak makan. Benar-benar enak.

Saya juga pernah memasak sambal balado, tanpa menggunakan minyak. Hanya pakai air sebagai alat bantu untuk menumis.

Caranya bagaimana? Bahan-bahan seperti Cabe merah, Bawang merah, Bawang putih, Tomat dan beberapa lembar daun jeruk saya blender sampai halus. Semua bahan saya masukkan ke dalam penggorengan, tumis sebentar sampai mulai mengering, lalu saya tambahkan air. Aduk terus sampai sambal balado matang, tambahkan air kembali jika dirasa sambal belum matang sempurna. Tambahkan garam, gula dan lada, biarkan sambal agak mengering sampai matang.

Hasilnya? surprise, masih enak dan sama seperti sambal balado yang biasa saya buat.

Lalu apa bedanya menggunakan air dan berminyak? Saya baru menyadari, jelas amat berbeda.

  • Saat memakai minyak, after taste-nya tenggorokan kita cenderung gatal karna minyak yang masih terasa menempel di tenggorokan. Tetapi, saat memakai air after taste-nya benar-benar super clean. Sangat enak di tenggorokan. Semulus dan selega itu.
  • Memakai air membuat kita hemat banyak karna tidak perlu membeli minyak. 
  •  Setelah mengganti minyak dengan air, saya lebih praktis memasak apa saja. Tidak capek mencuci banyak alat, karna hanya memakai satu alat untuk merebus. Super faster.
  • Sudah pasti setelah mengganti minyak dengan air, gaya hidup menjadi berubah. Stamina juga menjadi prima dan luar biasa.
  • Jika sebulan kita berhenti memakai minyak, kita berhasil mengurangi anggaran belanja kebutuhan bulanan. Ada dana yang bisa kita simpan, bukankah itu kabar baik?
  • Memasak dengan air ternyata membuat kita lebih santai saat memasak. Lebih cepat selesai dan lebih bersih.

Mengganti Minyak dengan air tentu ada plus minusnya:

  • Tampilan makanan tentu tidak secantik dan berkilau seperti makanan yang dimasak dengan menggunakan minyak, ada kesan yang berbeda seperti kusam.
  • Makanan yang berminyak cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan saat dimasak dengan menggunakan air.

Akan tetapi, saya sangat menyarankan teman-teman mulai mempertimbangkan  mencoba sekali-kali memasak tanpa memakai minyak. Rasakan manfaat baiknya, biasanya setelah kita merasakan manfaat baik dari kebiasaan baru, akan membuat kita mengambil sebuah keputusan baru, Berubah.

Perlukah kita memakai alat yang bagus untuk memasak tanpa menggunakan minyak?

Tentu saja! Jika punya uang lebih, cobalah memakai air-fryer yang sudah terkanal dengan kecanggihannya yang luar biasa. 

Sudah jelas yah, ada harga untuk semua kemudahan dan kelebihan yang ditawarkan air-fryer, untuk beberapa orang mungkin harganya masih terasa mahal. Produk bagus memang selalau sedikit lebih mahal.

Tapi tenang saja kita masih bisa kok memakai teflon anti lengket, atau alat-alat lama yang memang sudah tersedia dirumah. Semua bisa dikerjakan asal ada niat untuk memulainya. Toh, Air selalu berhasil menjadi solusi untuk mengangkat semua yang berkerak atau masakan yang terlanjur lengket atau gosong. Plus, kita tidak menghabiskan listrik karna memakai teflon. Semua ada solusinya. Semudah dan semurah itu, memakai air.

Memasak dengan merebus, menggoreng dengan air, memanggang, bahkan membuat semur, tentunya tidak akan serumit seperti yang dibayangkan orang-orang. Justru banyak manfaat baik untuk kita semua, sehat secara fisik jasmani, sehat keuangan kita, dan tentu saja, kita masih bisa menyantap masakan enak dan luar biasa.

Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun