Mohon tunggu...
Dorkas WaduNetu
Dorkas WaduNetu Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris pada SMP Negeri 1 Aesesa

Hobi saya adalah membaca dan konten menarik yang saya sering baca dalam kompasiana adalah tips dan artikel tentang kesehatan, pendidikan teks fiksi dan non fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi dan Refleksi Hasil dan Dampak)

29 September 2022   17:49 Diperbarui: 29 September 2022   18:17 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: upstegal.ac.id

 

Nama Mahasiswa      : Dorkas Wadu Netu

No. UKG                          : 201507296505

LPTK                                : Universitas Pancasakti Tegal

Satuan Pendidikan    : SMP Negeri 1 Aesesa

Tugas                              : LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran 

Lokasi

SMP Negeri 1 Aesesa

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VII dalam membaca descriptive text

Penulis

Dorkas Wadu Netu, S.Pd

Tanggal

07 September 2022 (Tanggal Aksi 1)

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktek pembelajaran ini adalah:

  • Rendahnya kemampuan peserta didik untuk membaca khususnya teks deskripsi dalam  bahasa inggris
  • Tidak adanya kepercayaan dalam diri peserta didik untuk membaca dalam bahasa inggris
  • Pendidik tidak menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang menarik

Praktik Pembelajaran ini menggunakan model PBL, metode TPS dan teknik diskusi dan presentasi, perlu dilakukan karena sebagian besar guru yang mengajar pada mata pelajaran bahasa baik inggris maupun Indonesia mengeluhkan hal yang sama, sehingga diharapkan praktik baik ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca dan memahami teks. Selain itu praktik ini diharapkan juga dapat dijadikan inspirasi bagi rekan-rekan guru lainnya.

Sebagai guru saya mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik, sehingga saya menggunakan model PBL (Problem Based Learning), metode TPS (Think Pair Share) dan media gambar dalam pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

  • Peserta didik
  • Pada kegiatan pembelajaran yang pertama ini, peserta didik masih sulit menyesuaikan dengan model dan metode yang digunakan pendidik, sehingga sebagian peserta didik tidak aktif dalam kegiatan diskusi
  • Pendidik
  • Pendidik sulit mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan permasalahan yang diberikan karena belum terbiasa dengan model yang diterapkan
  • Media pembelajaran
  • Media yang digunakan pendidik merupakan gambar, tetapi kapasitas gambar yang terlalu kecil sehingga menyulitkan sebagian peserta didik untuk menyimak ketika temannya presentasi
  • Sarana dan prasarana
  • Adanya kendala teknis saat pendidik menggunakan infocus, sehingga materi pada PPT yang disampaikan terlalu kecil, jadi tidak terlalu menarik perhatian peserta didik.

  • Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik kelas VII dan rekan sejawat untuk membantu merekam video saat kegiatan pembelajaran

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang ditemui pada saat kegiatan pembelajaran, maka langkah yang dilakukan adalah:

  • Untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik, pendidik menggunakan metode drill yaitu pengulangan dimana pendidik menyajikan sebuah teks lalu membaca bersama peserta didik
  • Pendidik menggunakan model PBL dalam mendesain pembelajaran, dimana pendidik memberikan masalah dan meminta peserta didik untuk menyelesaikannya kemudian mempresentasikannya
  • Untuk membangkitkan rasa percaya diri peserta didik, pendidik membuat permainan sebelum memulai pembelajaran
  • Mengindentifikasi kemampuan awal peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik terkait materi yang akan diajarkan

 

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran yang pertama ini adalah:

  • Menyiapkan perangkat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah yang jelas dan terukur
  • Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan PPt yang menarik sehingga peserta didik antusias dalam pembelajaran
  • Menyiapkan permainan terkait dengan materi yang akan diajarkan

Proses yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah:

  • Sebelum memulai pembelajaran, pendidik melakukan brainstorming untuk menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan membuat permainan.
  • Mengindentifikasi kemampuan awal peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang akan diajarkan
  • Menunjukan benda konkrit yang ada disekitar peserta didik meminta mereka menggambarkan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
  • Media untuk membantu peserta didik untuk lebih memahami sebuah teks adalah gambar, peserta didik mengamati gambar, dan mencoba mendeskripsikan gambar tersebut dan mencoba untuk mempresentasikan di depan temannya
  • Pendidik menggunakan PPT dalam penyampaian pembelajaran, sehingga media gambarnya selain di print tetapi juga ditampilkan dalam PPT
  • Untuk mengukur ketercapaian proses pembelajaran maka pendidik merancang penilaian yang baik dan menyeluruh mulai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotorik yang tercantum dalam instrumen penilaian yang lengkap dimulai dari kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk setiap keterampilan yang ingin dicapai

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak yang didapat dari langkah-langkah yang dilakukan adalah peserta didik termotivasi untuk belajar bahasa inggris dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), metode drill dan Think Pair Share, ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan peserta didik dalam membaca serta memahami teks deskripsi

Menggunakan model PBL, metode TPS dalam pembelajaran sangat efektif karena model dan metode pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan mampu bekerja sama dengan cara berdiskusi kelompok

Berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan, maka diperoleh respon positif dari kepala sekolah, rekan sejawat dan peserta didik sendiri, bahwa menggunakan model PBL dalam pembelajaran sangat menarik, peserta didik lebih aktif sehingga motivasi belajar mereka meningkat sedangkan bagi kepala sekolah dan rekan guru, model PBL dijadikan inspirasi dalam pembelajaran di kelas.

Faktor keberhasilan dari penerapan model PBL yaitu

  • Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan terlihat berani dan lebih percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan teman-temannya.
  • Peserta didik dapat membaca dengan intonasi dan pelafalan yang benar, sehingga teks dapat dipahami dengan baik

Pembelajaran menggunakan model PBL terbukti berhasil meningkatkan minat peserta didik untuk belajar salah satunya peserta didik dapat membaca dan memahami teks deskripsi dengan baik, jadi dapat disimpulkan bahwa model PBL dipadukan dengan metode drill dan TPS serta media gambar dalam pembelajaran, maka akan meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri peserta didik.

Sebagai pendidik kita harus terus meningkatkan kemampuan diri kita dalam hal pengelolaan kelas, penguasaan model, metode dan media yang inovatif sehingga kita dapat menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif dan bermakna bagi peserta didik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMP Negeri 1 Aesesa

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VII dalam menulis descriptive text sederhana

Penulis

Dorkas Wadu Netu, S.Pd

Tanggal

21 September 2022 (Tanggal aksi 2)

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktek pembelajaran ini adalah:

  • Rendahnya kemampuan peserta didik untuk menulis khususnya teks deskripsi dalam  bahasa inggris
  • Rendahnya penguasaan vocabulary pada peserta didik
  • Pendidik tidak menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang menunjang untuk peningkatan keterampilan menulis peserta didik

Praktik Pembelajaran kedua ini menggunakan model PBL (Problem Based Learning), metode TTW (Think Talk Write) dan teknik diskusi serta presentasi perlu dibagikan karena saya yakin banyak rekan guru juga mengalami kendala yang sama saat mengajarkan keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa, dan saya berharap dengan adanya praktik baik ini, dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi rekan guru untuk menerapkannya dalam pembelajaran.

Sebagai seorang pendidik peran saya adalah:

  • Membimbing peserta didik dalam berdiskusi dan memonitor mereka dalam pengerjaan setiap LKPD yang di bagikan pada saat proses pembelajaran.
  • Memotivasi semua peserta didik agar semua terlibat aktif dalam proses pembelajaran
  • Bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

  • Peserta didik
  • Sebagian peserta didik belum berani menyampaikan solusi yang mereka temukan karena masih nyaman dengan keadaan lama yang mana pendidik adalah sumber belajar.
  • Peserta didik belum dapat membuat kalimat dalam bahasa inggris karena keterbatasan kosakata.
  • Pendidik
  • Tantangan yang saya hadapi ialah saya belum terbiasa menggunakan model pembelajaran yang inovatif atau
  • pembelajaran yang dirancang, disusun dan dikondisikan sesuai dengan keadaan peserta didik

  • Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik kelas VII dan rekan sejawat untuk membantu merekam video saat kegiatan pembelajaran

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang ditemui pada saat kegiatan pembelajaran, maka langkah yang dilakukan adalah:

  • Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis, sebelum menulis teks, peserta didik diminta mengisi teks rumpang dan mengisi deskripsi pada kolom yang disediakan sesuai dengan teks yang dibaca
  • Meningkatkan penguasaan vocabulary peserta didik dengan cara memberikan permainan berupa menemukan kosakata terkait materi yang akan diajarkan
  • Membuat icebreaking agar peserta didik bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
  • Pendidik menggunakan model PBL (Problem Based Learning) metode Think Talk Write, dan teknik diskusi dan presentasi dalam mendesain pembelajaran, dimana pendidik memberikan masalah dan meminta peserta didik untuk menyelesaikannya kemudian mempresentasikannya
  • Mengindentifikasi kemampuan awal peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik terkait materi yang akan diajarkan

Strategi yang digunakan dalam pembelajaran yang pertama ini adalah:

  • Menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah yang jelas dan terukur
  • Menyiapkan media gambar, LKPD dan PPT yang menarik sehingga peserta didik antusias dalam pembelajaran
  • Menyiapkan daftar kosakata terkait dengan materi yang akan diajarkan
  • Memberikan icebreaking pada peserta didik agar peserta didik tetap semangat dalam proses pembelajaran

Proses yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah:

  • Sebelum memulai pembelajaran, pendidik membuat permainan menemukan kosakata terkait materi yang akan diajarkan
  • Media yang digunakan adalah gambar, peserta didik mengamati gambar, dan mencoba menulis deskripsi tentang gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan yang disediakan, kemudian menyusunnya dalam sebuah paragraf lalu mencoba untuk mempresentasikan di depan temannya
  • Pendidik menggunakan PPT dalam penyampaian pembelajaran, sehingga media gambarnya selain di print tetapi juga ditampilkan dalam PPT
  • Untuk mengukur ketercapaian proses pembelajaran  maka pendidik merancang penilaian yang baik dan menyeluruh mulai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotorik yang tercantum dalam instrumen penilaian yang lengkap dimulai dari kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk setiap keterampilan yang ingin dicapai

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah:

  • Pada saat pembelajaran peserta didik sangat antusias untuk belajar karena saya melibatkan mereka dalam  permainan maupun saat berdiskusi.
  • Pendidik memanfaatkan proyektor dalam pembelajaran, peserta didik merasa senang untuk belajar karena dapat menyaksikan foto/gambar maupun materi yang di tampilkan melalui PPT dalam desain yang menarik
  • Pendidik menyisipkan ice breaking saat proses pembelajaran, membuat peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran

Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik bersemangat saat proses pembelajaran meskipun ada beberapa yg belum aktif namun semua tujuan pembelajaran bisa di laksanakan dengan baik, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai.

Respon terkait dengan strategi yang dilakukan:

  • Peserta didik diakhir pembelajaran sangat merasa senang dengan proses pembelajaran dengan media, kerja kelompok dan juga di sisipi games dan ice breaking dalam pembelajaran untuk meningkatkan memotivasi peserta didik.
  • Respon kepala sekolah dan teman sejawat sangat positif yaitu memberikan masukan dan mengapresiasi kegiatan yang saya lakukan, sehingga model pembelajaran PBL dan metode TTW yang saya gunakan, diadopsi oleh rekan sejawat untuk diterapkan dalam pembelajaran

Faktor keberhasilan ini sangat ditentukan oleh saya sendiri dan semua peserta didik serta dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang turut membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi

  • Saya mendapat feedback positive dari peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong.
  • Saya jadi semakin memahami bahwa sebagai seorang guru merupakan pembelajar sepanjang hayat yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik itu model, metode, media dan penilaian agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di sekolah saya.
  • Saya lebih kreatif dalam memilih model, metode yang inovatif dalam pembelajaran serta membuat media pembelajaran yang menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik

Setelah kegiatan praktik ini, saya semakin termotivasi untuk lebih mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan mengajar agar dapat mengatasi permasalahan terkait dengan motivasi dan peningkatan keterampilan peserta didik. Membuat setiap proses pembelajaran jadi lebih menarik dan tidak membosankan sehingga peserta didik lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Tidak kata terlambat untuk belajar sehingga yang ada hanyalah belajar sepanjang waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun