Proses yang dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut adalah:
- Sebelum memulai pembelajaran, pendidik melakukan brainstorming untuk menyiapkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan membuat permainan.
- Mengindentifikasi kemampuan awal peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang akan diajarkan
- Menunjukan benda konkrit yang ada disekitar peserta didik meminta mereka menggambarkan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
- Media untuk membantu peserta didik untuk lebih memahami sebuah teks adalah gambar, peserta didik mengamati gambar, dan mencoba mendeskripsikan gambar tersebut dan mencoba untuk mempresentasikan di depan temannya
- Pendidik menggunakan PPT dalam penyampaian pembelajaran, sehingga media gambarnya selain di print tetapi juga ditampilkan dalam PPT
- Untuk mengukur ketercapaian proses pembelajaran maka pendidik merancang penilaian yang baik dan menyeluruh mulai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotorik yang tercantum dalam instrumen penilaian yang lengkap dimulai dari kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk setiap keterampilan yang ingin dicapai
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak yang didapat dari langkah-langkah yang dilakukan adalah peserta didik termotivasi untuk belajar bahasa inggris dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), metode drill dan Think Pair Share, ini ditandai dengan meningkatnya kemampuan peserta didik dalam membaca serta memahami teks deskripsi
Menggunakan model PBL, metode TPS dalam pembelajaran sangat efektif karena model dan metode pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan mampu bekerja sama dengan cara berdiskusi kelompok
Berdasarkan refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan, maka diperoleh respon positif dari kepala sekolah, rekan sejawat dan peserta didik sendiri, bahwa menggunakan model PBL dalam pembelajaran sangat menarik, peserta didik lebih aktif sehingga motivasi belajar mereka meningkat sedangkan bagi kepala sekolah dan rekan guru, model PBL dijadikan inspirasi dalam pembelajaran di kelas.
Faktor keberhasilan dari penerapan model PBL yaitu
- Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan terlihat berani dan lebih percaya diri untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan teman-temannya.
- Peserta didik dapat membaca dengan intonasi dan pelafalan yang benar, sehingga teks dapat dipahami dengan baik
Pembelajaran menggunakan model PBL terbukti berhasil meningkatkan minat peserta didik untuk belajar salah satunya peserta didik dapat membaca dan memahami teks deskripsi dengan baik, jadi dapat disimpulkan bahwa model PBL dipadukan dengan metode drill dan TPS serta media gambar dalam pembelajaran, maka akan meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri peserta didik.
Sebagai pendidik kita harus terus meningkatkan kemampuan diri kita dalam hal pengelolaan kelas, penguasaan model, metode dan media yang inovatif sehingga kita dapat menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif dan bermakna bagi peserta didik
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran