Mohon tunggu...
De Pe
De Pe Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Kematian Mirna: 6 Hal yang Mengherankan

20 Oktober 2016   00:22 Diperbarui: 20 Oktober 2016   00:49 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sidang Kasus Kematian Mirna telah sampai pada akhir-akhir episiode. Ada beberapa hal yang penulis catat sebagai hal yang mengherankan. Sebagai makhluk yang berpikir, kita punya perbedaan pandangan dalam menilai suatu peristiwa. Yang utama bukanlah perbedaannya, namun cara kita bersikap dalam perbedaan itu sendiri. Ada yang berpikir menang-menangan, ada pula yang sadar dan mencoba untuk menghormati sudut pandang orang lain itu. Beberapa orang bijak akan mengambil perbedaan tersebut sebagai ajang untuk menambah wawasan dan cakrawala berpikirnya. Di mana posisi Anda sekarang? 

 

1. Kematian Mirna Bukan Karena Sianida

Sulit sekali untuk menerima kenyataan seperti ini. Telah begitu lama kita dijejali kehebohan sianida, sangat pedih untuk menyingkirkan sianida dari benak kita. Namun, jika kita lebih teliti sudah banyak yang mengikuti cara pandang ini. Kompas TV dulu lama menayangkan liputan khusus Sidang Jessica dengan judul 'Sianida di Kopi Mirna'. Benar bahwa ada sianida di dalam gelas Mirna (sesuai Barang Bukti I). Namun, belakangan garis redaksionalnya mengalami perubahan. Judulnya berubah menjadi "Sidang Pembunuhan Mirna'. Begitu banyak saksi ahli yang mengatakan hal kematian Mirna bukan karena sianida, antara lain Beng Beng Ong, Djaja Suryaatmaja dan Gatot Susilo Lawrence. Dua nama yang terakhir justru mencurigai ada racun lain yang masuk ke dalam tubuh Mirna yang tidak ada dalam laporan Puslabfor. Apapun itu, tanpa otopsi lengkap kita tidak memiliki tingkat kepastian yang tinggi tentang apa racun lain ini. 

 

2. Kopi Mirna Terasa Panas di Lidah 

Bukti rekaman CCTV menunjukkan bahwa reaksi pertama Mirna setelah minum Vietnam Ice Coffee (VIC) adalah mengibas-ngibaskan tangan di depan mulutnya. Ini adalah tanda bahwa ada hawa panas yang menjalar pada rongga tenggorokan, mulut dan lidah Mirna. Itu juga alasan mengapa Jessica diminta oleh Mirna untuk mengambilkan air putih. Apa yang kita lakukan jika lidah terasa panas? Minum air putih. 

Jika ditelusuri poin 1 dan 2 tadi, maka besar kemungkinan ada bahan asing yang tercampur di dalam minuman VIC Mirna dan bersifat korosif (iritasi pada permukaan kulit akibat zat yang panas). Zat yang punya karakter semacam ini bukan hanya dimiliki sianida (Na CN). Natrium Hidroksida (Na OH) pun punya sifat yang mirip dengan ini. Dan Na OH banyak digunakan untuk penjernihan pada air. 

 

3. Tidak Jejak Sianida Pada Tas Jessica dan sekitar TKP

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam tuntutannya menjelaskan bahwa Jessica mengeluarkan dari tasnya 5 gram sianida. Tak dijelaskan apakah bentuknya cair, serbuk atau padat. Jika bentuknya serbuk (ini yang banyak diduga) maka mudah ditemukan jejak sianidanya di dalam tas Jessica dan di tempat kejadian perkara (TKP) misalnya di atas meja Jessica. Tentang kehebohan mengenai celana Jessica yang robek kita mesti kesampingkan, karena lebih banyak bersifat rumor ketimbang fakta. 

 

4. Sianida Hanya Ada Pada Gelas Yang Beberapa Kali Mengalami Pemindahan

Saksi Yohannes (pegawai Olivier) orang yang menuangkan sampai habis isi dari gelas VIC Mirna ke dalam botol. Namun, ketika penyidik menyita barang bukti ternyata ada dua gelas dan satu botol, rinciannya: dua gelas berisi masing-masing berisi setengah dari isi VIC Mirna dan satu botol kopi pembanding. Jadi, telah terjadi penuangan untuk kedua kalinya. Lalu, di pengadilan ternyata JPU menunjukkan barang bukti berupa dua botol dan satu gelas. Berarti telah terjadi penuangan yang ketiga kalinya. Hal ini sangat mengherankan. Labih aneh lagi, kita tahu bahwa berita acara penuangan gelas terdapat dua versi: tanggal 7 Januari dan tanggal 8 Januari 2016. 

 

5. Tentang Sidik Jari Jessica

Terungkap bahwa tidak adanya sidik jari Jessica pada gelas VIC Mirna. Hal ini dikatakan oleh pihak kuasa hukum dalam pledoi yang tidak dibantah oleh pihak JPU. Jadi benar bahwa tidak ada sidik jari Jessica pada gelas Mirna, walaupun publik tetap saja meyakini bahwa Jessica tampak memindahkan gelas melalui penampakan CCTV yang buram. Ini mengherankan, tapi anggaplah saja Jess memang tidak punya sidik jari. Jika kita amati ulang kesaksian sidang dari pegawai Olivier, kita akan dibuat pusing karena gelas Mirna ternyata begitu banyak yang memegangnya: mulai dari Rangga, Agus, Mirna, Hanie, Devi, Yohannes dkk. Karena banyaknya oknum yang menjamah gelas, maka sidik jari pada gelas jadi banyak dan ini menjadi kontra produktif dalam proses pembuktian di pengadilan. 

 

6. Sedotan, Sisa Air dan Teko "Dihilangkan"

Fakta bahwa sedotan bekas minum Mirna telah dibuang oleh pegawai Olivier. Sisa air bekas pembuatan kopi pun telah dibuang oleh pegawai Olivier. Teko bekas penyimpanan air panas pun sudah pula dicuci oleh pegawai Olivier. Mungkin ini prosedur rutin, namun jika ada kejadian seorang pelanggan kolaps usai minum kopi, selayaknya patut menjadi keheranan banyak pihak. Ini menjadi menyulitkan bagi penyidik dalam melakukan investigasi awal.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun