Mohon tunggu...
De Pe
De Pe Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Kematian Mirna: 6 Hal yang Mengherankan

20 Oktober 2016   00:22 Diperbarui: 20 Oktober 2016   00:49 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

4. Sianida Hanya Ada Pada Gelas Yang Beberapa Kali Mengalami Pemindahan

Saksi Yohannes (pegawai Olivier) orang yang menuangkan sampai habis isi dari gelas VIC Mirna ke dalam botol. Namun, ketika penyidik menyita barang bukti ternyata ada dua gelas dan satu botol, rinciannya: dua gelas berisi masing-masing berisi setengah dari isi VIC Mirna dan satu botol kopi pembanding. Jadi, telah terjadi penuangan untuk kedua kalinya. Lalu, di pengadilan ternyata JPU menunjukkan barang bukti berupa dua botol dan satu gelas. Berarti telah terjadi penuangan yang ketiga kalinya. Hal ini sangat mengherankan. Labih aneh lagi, kita tahu bahwa berita acara penuangan gelas terdapat dua versi: tanggal 7 Januari dan tanggal 8 Januari 2016. 

 

5. Tentang Sidik Jari Jessica

Terungkap bahwa tidak adanya sidik jari Jessica pada gelas VIC Mirna. Hal ini dikatakan oleh pihak kuasa hukum dalam pledoi yang tidak dibantah oleh pihak JPU. Jadi benar bahwa tidak ada sidik jari Jessica pada gelas Mirna, walaupun publik tetap saja meyakini bahwa Jessica tampak memindahkan gelas melalui penampakan CCTV yang buram. Ini mengherankan, tapi anggaplah saja Jess memang tidak punya sidik jari. Jika kita amati ulang kesaksian sidang dari pegawai Olivier, kita akan dibuat pusing karena gelas Mirna ternyata begitu banyak yang memegangnya: mulai dari Rangga, Agus, Mirna, Hanie, Devi, Yohannes dkk. Karena banyaknya oknum yang menjamah gelas, maka sidik jari pada gelas jadi banyak dan ini menjadi kontra produktif dalam proses pembuktian di pengadilan. 

 

6. Sedotan, Sisa Air dan Teko "Dihilangkan"

Fakta bahwa sedotan bekas minum Mirna telah dibuang oleh pegawai Olivier. Sisa air bekas pembuatan kopi pun telah dibuang oleh pegawai Olivier. Teko bekas penyimpanan air panas pun sudah pula dicuci oleh pegawai Olivier. Mungkin ini prosedur rutin, namun jika ada kejadian seorang pelanggan kolaps usai minum kopi, selayaknya patut menjadi keheranan banyak pihak. Ini menjadi menyulitkan bagi penyidik dalam melakukan investigasi awal.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun