Banyak mitos tentang kehamilan, persalinan, dan metode perawatan bayi yang beredar di masyarakat. Penggunaan gurita dan kain bedong ketat termasuk salah satu di antaranya. Â Mengapa hal ini dikatakan sebagai mitos?
Pada dasarnya, bayi baru lahir memang memiliki anatomi tubuh yang unik, di mana ukuran perut lebih besar daripada dada. Jika bayi dibaringkan, dada terlihat lebih pendek dan perut tampak lebih tinggi dan buncit. Alasan estetika ini yang pada zaman dahulu menjadi dasar dikenakannya gurita pada perut bayi, khususnya bayi perempuan, agar perut bayi menjadi datar.Â
Ada juga yang menambahkan bahwa gurita dapat membuat bayi lebih hangat. Namun, penggunaan gurita justru dapat membuat bayi merasa sesak dan tidak nyaman. Selain itu, bayi juga lebih banyak menggunakan pernapasan perut daripada pernapasan dada seperti pada orang dewasa.Â
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan gurita yang ketat pada perut bayi agar bayi tidak kekurangan oksigen. Kalaupun ingin tetap menggunakan gurita dengan alasan menghangatkan tubuh, kenakan gurita secara longgar khususnya setelah mandi supaya bayi cepat merasa hangat.Â
Namun perlu diingat, seiring dengan tumbuh kembangnya, perut bayi akan mengecil dengan sendirinya. Oleh karena itu, pada dasarnya tidak diperlukan intervensi apapun untuk mempercepat proses tersebut.
Kain bedong merupakan salah satu perlengkapan bayi yang paling banyak dipersiapkan untuk bayi baru lahir. Tujuan pemakaian kain bedong bukan untuk mencegah kaki bengkok atau terapi meluruskan kaki X atau kaki O. Salah satu fungsi kain bedong adalah memang untuk menghangatkan bayi.Â
Tetapi, tidak perlu dikenakan secara ketat sampai kaki bayi terbujur lurus dan kaku. Bayi baru lahir yang normal memang aktif bergerak dan biasa menekuk kaki serta tangannya seperti katak. Hal itu menunjukkan kekuatan otot si bayi cukup baik. Justru kalau bayi tidak mampu menekukkan kaki dan tangannya serta kurang aktif bergerak, menandakan ada masalah pada bayi.Â
Bayi yang lahir prematur atau dengan kelainan genetik tidak memiliki kemampuan penuh untuk aktif bergerak dan membentuk postur tubuh yang menekuk seperti katak. Maka dari itu, penggunaan kain bedong bayi sebaiknya tidak terlalu ketat hingga membatasi pergerakan bayi.
Saat ini, sudah banyak dijual kain bedong yang dimodifikasi menggunakan resleting. Bentuknya mirip seperti kantung tidur. Meski ukurannya cukup besar sehingga bayi leluasa bergerak, namun tidak mengurangi fungsinya untuk menghangatkan bayi.Â
Jika kondisi ruangan yang cukup hangat, bayi tidak perlu dipakaikan kain bedong agar bayi dapat aktif bergerak. Gunakan kain bedong saat setelah mandi, atau berpergian ke luar rumah yang memungkinkan bayi terpapar udara dingin.