Mohon tunggu...
Dora Anggraini
Dora Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika Unissula 2021

Mahasiswi Pendidikan Matematika Unissula 2021 Dosen Pengampu : Nila Ubaidah, S. Pd. M. Pd Nama Mahasiswa : Dora Anggraini ( 34202100025)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Siswa SMP dan SMA Dalam Pembelajaran Matematika Pada Masa Pandemi Covid-19

16 Mei 2022   20:46 Diperbarui: 17 Mei 2022   12:36 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia. Hampir segala sektor terkena dampak dari pendemi ini, salah satunya pendidikan. Namun hal ini tidak boleh menghalangi pendidikan. Kita harus bisa mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar khususnya yang dilakukan disekolah tetap berjalan. 

Untuk itu pemerintahan diseluruh dunia mengambil langkah untuk menerapkan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh termasuk di Indonesia. Pembelajaran yang dilaksanakan secara online ini tentu berdampak pada psikologi perkembangan peserta didik. Psikologi siswa sangat penting dalam proses belajar mengajar. 

Maka dari itu penelitian ini bermaksud untuk mengetahui psikologi siswa meliputi emosi, keyakinan dan skema diri, minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran matematika yang dilakukan secara online. 

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dan didapat hasil penelitian didapatkan kondisi psikologi siswa SMP dan SMA pada pembelajaran matematika masuk kategori sedang yang cenderung kurang baik.

Kata kunci : Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh, Psikologi Perkembangan Siswa.

PENDAHULUAN

Di Indonesia, maraknya Covid-19 dimulai sejak bulan Maret 2020. Sehingga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan luaskan surat yang menyatakan bahwa pembelajaran di sekolah harus dilaksanakan secara online atau biasa disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam pembelajaran online tentu internet dan juga smartphone/ laptop menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar.

Penerapan proses belajar mengajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu proses belajar mengajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja ( Shukla, et al, 2020) sehingga tidak terikat ruang dan waktu ( Pangondian et al, 2019) dan kemampuan guru dan peserta didik dapat mengenal lebih cara penerapan teknologi dalam belajar ( Rahmi S,. Sofiyunanto, R, 2020). 

Hal ini tentu saja harus ditunjang oleh penggunaan internet sehingga para siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mendapatkan informasi yang lebih lengkap (Hastini et al., 2020). Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning) (Oknisih et al., 2019). 

(Kuo, Y. C., Walker, A. E., Schroder, K. E. E., & Belland, 2014) menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada siswa yang menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar (learning autuonomy). 

Sedangkan kekurangan pada proses belajar jarak jauh yaitu harus adanya sarana dan prasarana yang menunjang seperti laptop, computer, handphone yang dapat memudahkan menyimak proses pembelajaran, 

tidak dapat berinteraksi dengan teman ataupun guru secara langsung, murid akan kehilangan jiwa social karena jika di sekolah mereka bisa bermain berinteraksi dnegan teman-temannya tetapi kali ini mereka tidak bisa dan hanya belajar sendiri di rumah bersama orang tua sehingga menimbulkan kejenuhan (Yolanda et al., 2019). Pembelajaran jarak jauh juga dapat menimbulkan keresahan pada peserta didik yang disebabkan karena menumpuknya tugas yang diberikan (Rahmi, S., Sofayunanto, R, 2020).  

Namun, sering dijumpai bahwa PJJ pada masa Covid-19 ini kurang efektif, terutama pada pembelajaran matematika. Dalam PJJ guru dan murid tidak bisa feedback dengan cepat. Siswa sering kesulitan menerima pembelajaran matematika ketika tatap muka, apalagi ketika melaksanakan PJJ di rumah pemahaman siswa terhadap materi kurang mendalam. 

Sehingga, siswa tidak memiliki semangat belajar dan cenderung bodoamat. Mereka lebih suka bermain sosial media sambil menunggu jawaban dari teman, daripada mengerjakan sendiri kemudian menjalin tanya jawab kepada guru.

Salah satu penyebab siswa sulit menerima pembelajaran matematika adalah dampak psikologi siswa yang muncul karena melaksanakan PJJ dirumah pada masa Covid-19, apalagi dalam jangka panjang. Beberapa dampak psikologi siswa yang muncul seperti cemas, stres, insecure, dan depresi. 

Dampak psikologi siswa sangat berpengaruh terhadap pembelajaran matematika, siswa akan sulit menerima materi yang diberikan guru. Dampak psikologi siswa juga sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Siswa merasa tugas pembelajaran sangat sulit dan berat, siswa bosan dengan PJJ, bosan di rumah, tidak bisa bertemu guru dan teman sebaya, belum lagi terkendala sinyal. 

Maka dari itu, psikologi sangat penting terhadap pembelajaran matematika. Guru harus mempelajari psikologi pendidikan siswa agar guru bisa melihat kelebihan dan kekurangan siswanya. Dari psikologi pendidikan dapat memberikan hikmah bahwa setiap individu berhak untuk menerima pembelajaran. 

Setiap sekolah harus memberikan psikologi pendidikan dan menjadi patokan guru sebelum memberikan pembelajaran. Oleh karena itu, kami bertujuan untuk meneliti dampak psikologi siswa SMP SMA selama masa pandemi. Dengan mengeshare link kepada siswa SMP SMA untuk mengisi data indikator psikologi berupa emosi, keyakinan dan skema diri, minat, dan motivasi.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menunjukan hasil analisis psikologi siswa SMP dan SMA meliputi: emosi, keyakinan dan skema diri, minat, dan motivasi. Dimana peneliti menyebarkan angket online dalam bentuk google form melalui aplikasi WhatsApp dan Instagram ke beberapa peserta didik dan didapat sebanyak 67 responden yang mengisi. 

Dimana subjek peelitian yaitu siswa SMP kelas 7, 8, 9 dan SMA kelas 10, 11, dan 12 secara acak dari beberapa siswa SMP dan SMA di kabupaten Grobogan. 

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 

(1) Menyusun angket, angket yang disusun berdasarkan empat indikator psikologi menurut Siregar & Nurdiana (2017) yaitu, emosi, keyakinan dan skema diri, motivasi dan minat;

(2) Penyebaran angket yang dilakukan menggunakan google form kepada 67 siswa SMP dan SMA di kabupaten Grobogan;

(3) Menganalisa angket;

(4) Penarikan kesimpulan angket.

Pertanyaan wawancara :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (74,62%) dengan rincian siswa SMP (17,91%) dan siswa SMA (82,08%). Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi solusi yang dianjurkan agar proses belajar mengajar tidak berhenti selama masa pandemi covid-19. 

Kebijakan ini memiliki dampak yang positif serta negative khususnya bagi peserta didik. Dari hasil angket yang peneliti bagikan kepada responden ini adalah hasil dari setiap indikator yang menjadi fokus penelitian psikologi peserta didik.

I. Indikator Emosi

Untuk menentukan indikator psikologi emosi diberikan pertanyaan yaitu "Apakah saudara senang belajar dirumah?" Diperoleh hasil iya (43,28%), biasa (1,49%) tidak (55,20%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik tidak senang jika pembelajaran dilakukan secara daring. 

Dalam kondisi pandemi mereka kurang bisa mengelola diri sendiri.

II. Indikator Keyakinan dan Skema Diri

Untuk memenuhi indikator psikologi keyakinan dan skema diri diberikan 2 pertanyaan yaitu "apakah saudara paham materi yang dijelaskan oleh guru selama pembelajaran jarak jauh?" Diperoleh hasil : Iya (29,85%), kadang-kadang (56, 70%), tidak (13, 45%). Pertanyaan ke-dua "apakah kamu bisa mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh guru?" Diperoleh hasil : iya (50,70%), kadang-kadang (23,9 0%), tidak (2 5,40%). 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik banyak yang tidak materi yang diberikan oleh guru karena keterbatasan pemahaman yang terjadi dalam pembenaran jarak jauh. Namun di sisi lain peserta didik berusaha sendiri mencari sumber belajar lain dan tidak bergantung pada materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga lebih dari 50% peserta didik dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

III. Indikator Minat

Untuk menentukan indikator psikologi minat peserta didik, diberikan 2 pertanyaan yaitu "apakah saudara aktif bertanya atau menjawab kepada guru selama pembelajaran jarak jauh?" Diperoleh hasil : iya (35,80%), kadang-kadang (6%), tidak (58,20%). Pertanyaan ke-dua "apakah saudara selalu mengikuti pembelajaran matematika yang diberikan oleh guru?" Diperoleh hasil : iya (83,60%), tidak (16,40%).

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik selalu mengikuti pembelajaran matematika namun kebanyakan peserta didik pasif dalam proses pembelajaran dibuktikan dari jumlah peserta didik yang aktif bertanya atau menjawab soal dari guru tidak melebihi 50%. Ini menunjukkan psikologi siswa SMP dan SMA dalam kategori cukup baik dalam minat mereka untuk belajar.

IV. Indikator Motivasi

Untuk menentukan indikator psikologi dari sisi motivasi diberikan pertanyaan yaitu "Ketika saudara salah menjawab soal matematika, apakah kamu terus mengerjakan sampai benar?" Diperoleh hasil : Iya (53, 70%), kadang-kadang (13,50%), tidak (32,80%). 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik selalu berusaha mengerjakan soal Matematika sampai mereka merasa puas atau dalam arti menyerah dan mereka kadang-kadang bertanya pada guru apabila mereka tidak mengerti. Ini menunjukkan psikologi siswa SMP dan SMA dalam kategori baik dalam motivasi mereka untuk belajar.

KESIMPULAN 

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa psikologi siswa SMP dan SMA dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kondisi psikologi. 

Hasil ini didapat dengan menguji beberapa faktor yaitu emosi, keyakinan dan skema diri, minat, dan motivasi siswaa yang secara keseluruhan termasuk dalam kategori sedang cenderung kurang baik karena kebanyakan siswa belum bisa memahami materi yang disampaikan atau diberikan guru selama PJJ, selain itu dari indikator keyakinan diri siswa mereka masih sangat kurang, namun mereka sangat baik dalam kemauan belajar dan mencoba. 

Analisis psikologi ini dapat memberi gambaran kepada kita bagaimana kondisi psikologi peserta didik selama masa pandemic covid-19 dimana hampir 2 tahun pembelajaran dilakukan secara daring.

KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis mengakui bahwa masih banyak sekali kekurangan selama proses penelitian serta pelaporan hasil penelitian diantaranya :

1. Peneliti masih menggunakan jumlah sampel yang sangat terbatas yaitu 12 siswa SMP kelas 7, 8, 9 dan 55 siswa SMA kelas 10, 11, dan 12 di berbagai jurusan di Grobogan.

2. Pelaporan hasil penelitian yang mungkin masih cenderung kurang baik dikarenakan minimnya keterampilan penulis dalam melaporkan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laporkan dengan banyak kekurangan ini, penulis berharap bisa memberi saran yang membangun sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel yang diteliti lebih banyak dan disebarkan keberbagai wilayah yang lebih luas lagi agar informasi yang didapatkan jauh lebih meyakinkan.

2. Pelaporan hasil studi kasus dapat dilaporkan dengan sebaik- baiknya dan jelas kepada pembaca sehingga mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Jamal, S. (2021). The impact of online learning on students. International Journal of Research in Business and Social Science (2147- 4478), 10(3), 522–532. https://doi.org/10.20525/ijrbs.v10i3.1085

Lindasari, S. W., Nuryani, R., & Sukaesih, N. S. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Psikologis Siswa Pada Masa Pandemik Covid 19. Jnc, 4(2), 130–137.

Wulan, D. R., Rosita, C. D., & Nopriana, T. (2021). Kondisi Psikologi Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika pada Masa Pandemi Covid-19. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 5(1), 51. https://doi.org/10.33603/jnpm.v5i1.4392

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun