Untuk menentukan indikator psikologi emosi diberikan pertanyaan yaitu "Apakah saudara senang belajar dirumah?" Diperoleh hasil iya (43,28%), biasa (1,49%) tidak (55,20%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa peserta didik tidak senang jika pembelajaran dilakukan secara daring.Â
Dalam kondisi pandemi mereka kurang bisa mengelola diri sendiri.
II. Indikator Keyakinan dan Skema Diri
Untuk memenuhi indikator psikologi keyakinan dan skema diri diberikan 2 pertanyaan yaitu "apakah saudara paham materi yang dijelaskan oleh guru selama pembelajaran jarak jauh?" Diperoleh hasil : Iya (29,85%), kadang-kadang (56, 70%), tidak (13, 45%). Pertanyaan ke-dua "apakah kamu bisa mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh guru?" Diperoleh hasil : iya (50,70%), kadang-kadang (23,9 0%), tidak (2 5,40%).Â
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik banyak yang tidak materi yang diberikan oleh guru karena keterbatasan pemahaman yang terjadi dalam pembenaran jarak jauh. Namun di sisi lain peserta didik berusaha sendiri mencari sumber belajar lain dan tidak bergantung pada materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga lebih dari 50% peserta didik dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
III. Indikator Minat
Untuk menentukan indikator psikologi minat peserta didik, diberikan 2 pertanyaan yaitu "apakah saudara aktif bertanya atau menjawab kepada guru selama pembelajaran jarak jauh?" Diperoleh hasil : iya (35,80%), kadang-kadang (6%), tidak (58,20%). Pertanyaan ke-dua "apakah saudara selalu mengikuti pembelajaran matematika yang diberikan oleh guru?" Diperoleh hasil : iya (83,60%), tidak (16,40%).
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik selalu mengikuti pembelajaran matematika namun kebanyakan peserta didik pasif dalam proses pembelajaran dibuktikan dari jumlah peserta didik yang aktif bertanya atau menjawab soal dari guru tidak melebihi 50%. Ini menunjukkan psikologi siswa SMP dan SMA dalam kategori cukup baik dalam minat mereka untuk belajar.
IV. Indikator Motivasi
Untuk menentukan indikator psikologi dari sisi motivasi diberikan pertanyaan yaitu "Ketika saudara salah menjawab soal matematika, apakah kamu terus mengerjakan sampai benar?" Diperoleh hasil : Iya (53, 70%), kadang-kadang (13,50%), tidak (32,80%).Â
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik selalu berusaha mengerjakan soal Matematika sampai mereka merasa puas atau dalam arti menyerah dan mereka kadang-kadang bertanya pada guru apabila mereka tidak mengerti. Ini menunjukkan psikologi siswa SMP dan SMA dalam kategori baik dalam motivasi mereka untuk belajar.