Mohon tunggu...
Vidho Lanang
Vidho Lanang Mohon Tunggu... Lainnya - lLainnya

fesyen, olahraga, musik, kesehatan, bisnis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Berefleksi Sebelum Investasi

10 September 2022   23:50 Diperbarui: 10 September 2022   23:57 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari ojk.go.id, Satgas Waspada Investasi (SWI) pada Agustus 2022 menemukan 13 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan diperkirakan bisa merugikan masyarakat. 

Ketigabelas entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan telah dihentikan oleh SWI adalah sebagai berikut, empat entitas melakukan money game, tiga entitas melakukan kegiatan perdagangan aset kripto tanpa izin, dua entitas melakukan penawaran investasi tanpa izin, satu entitas melakukan securities crowd funding tanpa izin, dan tiga entitas lain-lain. Dengan demikian SWI menghendaki agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran bunga tinggi tanpa melihat aspek legalitas dan kewajaran tawarannya.

Dari kasus-kasus tersebut kita diajak untuk lebih berhati-hati dan menimbang-nimbang kembali ketika hendak berinvestasi, terutama investasi online. Jika ingin melakukan investasi online ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu kelegalannya dengan mengunjungi website https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx. Lalu dilihat apakah entitas tersebut masuk dalam daftar entitas yang dihentikan oleh SWI.

Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa di zaman sekarang banyak orang yang mudah sekali tertipu investasi bodong. Hal itu bisa terjadi karena investasi online menawarkan kesuksesan yang instan, dengan moto "duduk diam dapat duit", banyak orang langsung tertarik. Di media sosial banyak orang yang memamerkan kekayaannya. 

Dengan begitu orang-orang menginginkan hal yang sama. Mereka berlomba-lomba memposting kekayaannya di media sosial supaya mereka mendapat pengakuan dari orang lain. 

Manusia-manusia tersebut bisa dikatakan dengan 'manusia panggung', yang selalu ingin tampil, ingin eksis di khalayak ramai. Budaya panggung atau pamer ini akan memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat. Mengapa bisa demikian? Karena akan menimbulkan rasa iri dan rasa sombong, dari situ akan timbul persaingan yang bisa menimbulkan sebuah konflik.

Maka dari itu untuk melawan manusia-manusia panggung dan supaya tidak mudah tertipu dengan investasi bodong, kita perlu menggunakan sekaligus mengembangkan nalar kita. 

Bagaimana caranya? Yaitu dengan berefleksi dan literasi, terutama membaca sebuah novel serius. Membaca novel bukan untuk dihafalkan isinya, tetapi diserap nalarnya. Dengan begitu kekuatan nalar kita akan semakin tajam, sehingga kita tidak mudah tertipu. Dari sini kita diajak untuk mau berefleksi dan menimbang-nimbang kembali saat hendak berinvestasi online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun