Mohon tunggu...
Dony Cahyono
Dony Cahyono Mohon Tunggu... Penulis - Linguistics student.

Cause writing is somehow addictive

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Berani "Nyampah" Berani Berubah, Solusi Cerdas Bisnis Digital Pengelolaan Sampah di Indonesia

6 Maret 2019   11:02 Diperbarui: 6 Maret 2019   11:22 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkah Bank Sampah: Dorong Potensi Berbisnis Digital 

Salah satu solusi yang gencar digagas pemerintah dan diminati banyak orang yaitu dengan pengembangan bank sampah. Melalui bank ini, setiap orang yang mengumpulkan sampah (nasabah) akan mendapat buku rekening dan sejumlah saldo dari tiap sampah yang dikumpulkan. Artinya, semakin banyak sampah yang ditabung, semakin banyak pula poin/saldo yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan. Briliant!

Di sisi lain, perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan layanan digital juga kian memuncak. Terbukti, jumlah pengguna internet di Indonesia per akhir tahun 2017 yaitu lebih dari 143,26 juta atau 54,68% dari total penduduk Indonesia (Kominfo, 2018). 

Dengan data tersebut, muncul ide-ide kreatif dalam menciptakan peluang bisnis berbasis digital yang menggunakan sarana internet untuk menyelesaikan masalah sampah dalam negeri. 

Peluang bisnis digital dari sampah yang sedang banyak digagas pemuda kreatif Indonesia yaitu dengan mendirikan perusahaan rintisan atau Startup mulai dari pemilahan, pengepulan, penjualan, pemanfaatan, bahkan penjualan kreasi dari sampah. Secara rinci, bisnis digital pengelolaan sampah ini dibagi menjadi basis web dan basis aplikasi.

Pertama, platform website peduli sampah telah berkembang secara masif sebagai inovasi futuristik. Web tersebut diantaranya SampahMuda.com, Litterasi.com, MallSampah.com, Mulung.co, Limbahagia.com, dan masih banyak lagi. Startup tersebut memiliki ciri khas khusus untuk menanggulangi sampah. SampahMuda.com misalnya, adalah platform digital pengelolaan sampah yang menghubungkan para pengepul, pengelola dan industri daur ulang sampah. 

Kini, Sampahmuda.com telah berhasil mengelola sampah sebanyak 42 ton di enam desa dan tujuh pabrik di Jawa Tengah. Menariknya, dari bisnis tersebut SampahMuda berhasil membayar pelanggannya hingga Rp. 29,1 juta (Arahmi, 2017). 

Berbeda dengan Litterasi.com, setiap orang yang mengumpulkan sampah akan mendapat poin dan dapat ditukar dengan buku bacaan. Litterasi hadir dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan bebas sampah dan meningkatkan minat baca masyarakat. 

Satu lagi yang tak kalah melejit, yaitu Limbahagia.com yang telah berkibar di pasar internasional sebagai pengekspor biji/cacahan plastik untuk diolah di berbagai negara, termasuk di Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan ke Tiongkok dengan omzet ratusan juta rupiah. 

Limbahagia membuka kesempatan bagi investor untuk turut mengolah limbah plastik menjadi nilai jual tinggi. Berbagai platform digital pengolahan sampah tersebut membuktikan bahwa pemuda Indonesia berani berubah menciptakan lingkungan bebas sampah.

Jenis bank sampah digital kedua yaitu berbasis aplikasi mobile. Dengan angka pengguna smartphone di Indonesia yang mencapai lebih dari 100 juta pengguna, bisnis digital pengelolaan sampah melalui aplikasi mobile pun semakin meluas, diantaranya BankSampah.id, Simalu, Kepul, Dompet Sampah, Obabas, Angkuts, Gringgo, serta puluhan aplikasi bank sampah yang tersebar di berbagai daerah. Dengan aplikasi tersebut, mengepul, memilah, mengolah, maupun menjual sampah menjadi jauh lebih mudah dan cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun