Sayang sekali, kini tidak lagi bisa dilakukan penentuan di awal. Kita semua harus melihat bagaimana situasi berkembang, mana yang keracunan dan runtuh, mana yang bertahan. Belum tentu menaruh di obligasi adalah pilihan tepat untuk jangka panjang. Mungkin menaruh di saham lebih baik, jika kita melakukan penelitian lebih dalam.
Reksa Dana mempunyai keunggulan ada Manajer Investasi, sayangnya kebanyakan Reksa Dana tidak mengungkapkan dengan jelas siapa Manajer Investasinya. Jangan bayangkan semua Manajer Investasi akan bekerja dengan cara yang sama dan hasil yang sama. Sebaliknya, tiap MI mempunyai pikirannya sendiri, ada yang cemerlang, juga ada yang gagal total dalam memenajemen.
Kita bisa melihat bagaimana kinerja Manajer Investasi dengan mempelajari sejarah kinerja mereka. Apakah kita akan menaruh dana kita di tangan sembarang Manajer Investasi? Tentu tidak. Kita ingin agar dana kita dikelola oleh MI yang gayanya sesuai dengan gaya kita sendiri.
Yang konservatif ingin dananya dikelola MI yang konservatif. Yang agresif ingin dananya dikelola oleh MI yang agresif. Ini menjadi pengetahuan yang harus dimiliki oleh Perencana Keuangan, yang mencocokan antara profil Klien dengan profil Manajer Investasi. Orang awam mungkin sukar untuk menilai, tapi sebenarnya ada rasio seperti RRR yang dikeluarkan perusahaan manajemen aset dan bisa dibaca oleh Perencana Keuangan yang ahli.
Tidak ada lagi auto pilot. Tidak ada lagi robot trading yang bisa dipakai. Dalam keadaan gawat, hanya manusia yang ahli, yang mengerti mengemudikan kapal keuangan melintasi badai. Dan mungkin sekali ada goncangan, ada turbulensi menakutkan -- tapi di tangan ahli, keadaan bisa diselamatkan.
Sayangnya, seperti kita lihat di Inggris, terjadi situasi di mana kendali dipegang orang yang tidak ahli, dan akibatnya kita lihat Inggris lebih dahulu runtuh. Saya percaya pemerintahan Presiden Jokowi, ada Ibu Sri Mulyani yang ahli memegang kendali ekonomi, sehingga tidak akan terjadi seperti di Inggris.
Untuk keuangan keluarga kita, juga dibutuhkan kendali dan kewaspadaan -- ini tanggungan semua orang. Atau kalau tidak mengerti, carilah perencana keuangan bersertifikat untuk memperoleh bantuannya. Pastikan saja dia memang benar sepenuhnya bisa membaca situasi dan mengerti pilihan apa yang lebih baik untuk diambil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H